Cerita tentang Do kyungsoo yang mengalami trauma yang cukup berat. Pria ini merupakan pria yang terlihat sangat kuat di depan member exo lainya.. namun siapa sangka bahwa sebenernya di adalah pria yang rapuh. Kehidupanya yang mandiri menambah kepiawaiannya sebagai lelaki. kepedulianya terhadap member exo lainya menunjukan betapa gentlenya dia. kelembutanya menunjukan besarnya kasih sayangnya terhadap sahabat-sahabatnya. namun dibalik itu semua ketakutan yang dalam selalu mengahntuinya. tangis yang selalu tertahan menemaninya setiap waktu. Do kyungsoo apakah kau akan mencoba melawan ketakutan nya atau malah menyerah...

"Appa, dia siapa?" "Hai, Jin. Aku... Ji Soo" --- "Ibu tidak rela, wanita itu bertemu Seokjin!" "Tapi, Jisoo ibu kandung Seokjin, bu" "Tapi dia ibu yang tidak bertanggung jawab Suzy!! Dia ninggalin Seokjin, demi mengejar masa depannya!!" --- "Appa kenapa menangis?" "Appa tidak apa-apa kok. O iya, bagaimana dengan sekolah barumu?" "Emm...senang sih. Aku punya teman baru." "Syukurlah kalau kau senang" --- "Eomma, bolehkah Jin hyung menginap di rumah kita untuk malam ini?" "Tentu saja boleh, sayang" "Yeiii, terima kasih eomma" "Jin hyung, ayo ke kamarku" --- "Halmeoni tidak mau tahu! Kau tidak boleh lagi berteman dengan anak itu!" "Tapi kenapa?! Kyungsoo itu baik. Dia sudah seperti adik bagiku" "Halmeoni tidak suka padanya!" "Eomma. Seokjin berhak berteman dengan siapa saja. Ku mohon, jangan melarang anakku untuk berteman dengan Kyungsoo" "Kau tahu, Kyu! Anak itu adalah anak Ji Soo! Wanita itu..." "Halmeoni mengenal ibunya Kyungsoo?" Terinspirasi dari film "Dua garis biru" jadi pengen buat lanjutannya versiku sendiri. Hehehehe Pemerannya tetap aku ambil dari bias-biasku. Tadinya mau buat versi Indonesia, tapi sepertinya kurang menarik. Jadi aku ganti versi korea.

Aku baru tahu, jika ayahku memiliki banyak istri. Dan aku baru tahu, jika aku memiliki banyak saudara. Aku bahagia karena bisa mengenal mereka semua. Dari ayah, aku memiliki dua saudara laki-laki. Hanya saudaraku yang mengetahui tentang penyakitku. Setelah ibu tiada. Ayah mengajak kami tinggal bersama di rumah mewahnya. Tapi bukan hanya kami. Tapi mereka juga. Di rumah semewah itu, kami tinggal bersama. Aku berpikir, hidup bersama saudara sedarah namun berbeda ibu, akan sangat menyenangkan. Namun kenyataannya berbeda. Sepertinya beberapa dari mereka, tidak bisa mengakui bahwa kami semua adalah saudara. Sering terjadi adu mulut bahkan pertengkaran dalam keluarga kami setelah ayah tiada. Aku bingung. apa yang harus aku lakukan agar, mereka semua bisa saling akur. Karena aku ingin sekali semua saudaraku saling menyayangi. Aku ingin mereka sadar, bahwa mereka saling membutuhkan, saling menyayangi tanpa harus memikirkan ego mereka Aku tahu, hidupku tidak akan lama lagi. Dan aku tidak menyangka, jika penyakitku sebelumnya, akan berakibat menyebabkan penyakit lainnya menghampiriku. Aku ingin melakukan yang terbaik untuk mereka. Apakah aku bisa? genre : brother, family SJ, EXO, BTS

Genre : family, brothers, friends Cast. Cho Kyuhyun Do Kyungsoo Lee Teuk Lee Donghae Choi Siwon Yesung Kim Heechul Kim Kibum Yunho sebagai ayah mertua Kyuhyun Chanyeol sebagai kakak sepupu Kyungsoo Baekhyun sebagai teman Kyungsoo ----------- "...dia tampan sepertimu" "Temui anakmu. Dia pasti membutuhkanmu" "Tidak. Ayah mertuaku sangat membenciku. Aku tidak akan mudah menemui anakku" * * * "Kau jangan menyerah. Meski anakmu tidak mengenalmu. Tapi kau harus terus berusaha untuk mendekatinya" "Tapi, hyung. Dia sangat pemarah sekali. " "Anakmu seperti itu, karena tidak pernah menerima kasih sayang dari ayahnya. Cara mengasuh kakek dan ayah, itu berbeda." * * * "Kenapa kau membuang makanan itu!" "Memangnya kenapa?! Makanan itu tidak enak!" "Ahjussi tahu. Tapi -- lihatlah di sana," "Anak itu menunggu makanan sisa, agar dia bisa makan. Seharusnya, kau bersyukur karena kau masih bisa makan enak" "Ugh! Ahjussi menyebalkan! " "Hey! Kau mau ke mana?" * * * "Bagaimana? Apa sudah ada perkembangan?" "Entahlah, hyung..." "Ada apa lagi?" "Kemarin, dia mengunciku di gudang. Dia mengelabuiku" "Hahahaha. Bagaimana bisa? Kau itu ayahnya. Masa, bisa-bisanya anak kandungmu sendiri menguncimu di gudang" * * * "Jangan menangis. Tidak apa-apa" "Aku benci harabeoji!!!" "Meski kakekmu tidak mengizinkanmu bermain di taman. Ahjussi akan menemanimu bermain." "Kenapa sih! Aku tidak boleh main di taman?! Aku tidak punya teman, karena harabeoji jahat!!"

" Kenapa Abang selalu memarahiku? apa yang kulakukan selalu salah!" tanya Hujan. "Karena kau memang salah!! kau dan kakakmu itu tidak seharusnya ada di rumah ini!" *** "Mulai besok kakak udah kerja. Kamu fokus sekolah saja, jangan memikirkan yang lain." "Tapi bagaimana dengan kuliah kakak?" "Kakak masih bisa bagi waktu kok." *** "Besok ada acara 40 hari kematian ayah. Aku tidak ingin kau ada di acara itu!" "Kak! Hujan itu adik kalian juga!!" "Adik?!" "Ha~h! adik mana yang telah menyebabkan kematian ayahnya!!" *** "Hujan..." "Kakak jangan mencemaskanku. Aku kuat. Bukankah ibu pernah mengatakan bahwa Hujan itu kuat dan tidak mudah menyerah. Aku akan menjadi Hujan seperti kata ibu." *** "Bumi. Kenapa kau masih bekerja? Ini sudah jam 10 malam." tegur Gilang. "Aku dan Hujan tidak mungkin terus menerus tinggal di rumah itu, Lang . Kedua saudaraku selalu menyalahkan Hujan," "Tapi kau juga harus perhatikan kesehatanmu," *** "Sam. Mau sampai kapan kau memperlakukan Hujan seperti itu?" tanya Adit padanya. "Kenapa kau sangat membenci Hujan dan Bumi?" "Karena mereka dilahirkan dari rahim seorang wanita pelakor!" sahutnya dingin. *** "Hujan?" gumam Bintang. "Dok. Tolongin temen kami..." "Dia kenapa?" "Tadi sewaktu main basket tiba-tiba aja Hujan pingsan," jawab Juna. *** "Jangan egois dengan pendapatmu sendiri!" ketus Bintang pada Samudra. "Memangnya kenapa?! Bukankah abang juga benci sama mereka!" "Semua bisa berubah Sam." sahutnya dengan tatapan dingin. *** "Ini untuk kamu..." Hujan tersenyum dibalik bibir pucatnya, "Tumben. Biasa galak..." canda Hujan. "Kamu itu ya! Sakit aja sengaja buat orang kesel. Apalagi kalau gak sakit." ketus Milia Seokjin sebagai Hujan Yoongi sebagai Bintang Jungkook sebagai Samudra Namjoon sebagai Bumi Pembaca sebagai Milia

Adakah maaf untuk sebuah kesalahan? Adakah pintu untuk mengetuk hati yang beku? Adakah tempat untuk membuang penyesalan? Adakah jalan untuk yang terlupakan agar teringat lagi? Jika tidak ada, maka akhir hidup adalah sebuah jawaban. Luka menahun menemukan obatnya. Bukan cinta, namun sebuah pengasingan. Ini hanya kisah Galen Alaska, berteman dengan duka hingga terbiasa. Memaknai rasa sakit dengan keindahan yang abadi. Sampai akhirnya rasa lelahpun tiba, ia menyerah dan memilih untuk pergi. #79 in Teenfiction (10 Mei 2019) Copyright©2019 by twelve__stars

Kisah tiga bersaudara yang terpisah, setelah mereka di depak dari keluarga sang ayah, setelah ayah mereka tiada. Kyuhyun sebagai seorang kakak, tidak ingin jika kedua adiknya hidup menderita. Ia berpikir bagaimana caranya agar kedua adiknya bisa hidup lebih bahagia darinya. Hingga ia memutuskan untuk menjual kedua adiknya pada keluarga yang berbeda, karena ia berpikir, biarlah ia hidup menderita asalkan tidak dengan kedua adiknya. Suatu hari kedua adiknya yang bernama Kyungsoo dan Seokjin tumbuh menjadi remaja. Kyungsoo yang setiap hari selalu berharap sang kakak datang untuk mengunjunginya. Hatinya terluka, karena harapan itu tidak pernah terjadi sejak ia kecil hingga usianya beranjak 17 tahun. Seokjin yang dibesarkan oleh keluarga berada dan ia memiliki 6 saudara laki-laki yang begitu menyayanginya. Ia bahagia. Tapi mereka tidak tahu, bahwa Seokjin menyimpan rindu teramat dalam pada sosok kakak yang pernah ia sakiti dan pernah ia benci saat kecil. Kyungsoo dan Seokjin sama-sama terluka oleh Kyuhyun, hingga ia selalu menunjukkan kebencian mereka sewaktu mereka bertemu Kyuhyun secara tidak sengaja. Kedua adiknya tidak tahu, bahwa Kyuhyun memiliki alasan sendiri, kenapa ia menyakiti mereka saat kecil.

Pertemuan yang tidak terduga ternyata merangkai sebuah cerita. Dua sosok yang akhirnya saling berbagi cerita meski tak semuanya dapat diungkapkan. "Dia manusia kuat, dia hebat karena sudah bertahan sampai sejauh ini. Untuk itu aku ingin mempertahankannya lebih lama lagi. Dia berhak untuk hidup yang lebih baik," - Baekhyun. "Aku kira karang yang muncul dari lautan sebagai topeng keteguhan hatinya itu nyata. Tetapi lebih dari itu, dia adalah definisi dari lautan itu sendiri. Ketegarannya menutup luka yang bahkan bisa lebih dalam dari palung mariana. Dia dengan segala rahasianya membuatku sadar jika dia hanya butuh kehangatan keluarga," - Kyungsoo. Merasa lelah dengan keadaannya membuat Kyungsoo sesekali ingin menyerah, tapi ia masih ingat kedua orang tuanya dan sekarang bertambah. Ia juga harus bertahan demi sahabatnya. Happy Reading Sebuah ikatan persahabatan antara Park Baekhyun dan Kim Kyungsoo Just Fanfiction!