Ketika Hope sedang berada di atas bukit, dia melihat ada bintang yang jatuh. Teman-teman Hope terlihat sangat antusias dan segera mengucapkan harapan, tapi hanya Hope yang memandang kosong sambil menghela napas. Dia tidak tahu apa harapan hidupnya. Bisa bernapas saja sudah bersyukur. Namun, ternyata Hope yang bersikap apatis begitu menimbulkan masalah besar bagi Alpha si "Bintang Jatuh", untuk kembali ke Negeri Bintang dia harus mendapatkan semua harapan dan mengabulkannya tapi Hope menghalanginya. Dengan berbekal tubuh tanpa harta benda, Alpha harus bisa menyakinkan Hope untuk memiliki keinginan sehingga Alpha dapat kembali ke dunianya. Tapi ternyata itu sulit dilakukan karena Hope adalah wanita dewasa yang tidak memiliki perasaan cinta di hatinya. Di tumbuh besar di keluarga yang menaruh begitu banyak beban di pundak, bekerja keras untuk menghidupi keluarganya dengan mengabaikan fakta bahwa kakak laki-lakinya yang pengangguran itu menjadi salah satu sumber mengapa perekonomian keluarga semakin melarat. Di tengah himpitan kehidupan, Hope juga harus menerima tekanan dari rekan kerjanya. Wanita itu pun menjadi dingin dan tertutup. Berbanding terbalik dengan Alpha yang penuh keceriaan, semangat dan hangat. Karenanya Alpha berencana untuk mengajarkan Hope mengenai cinta dan menemukan harapan tapi bagaimana jika langkah yang digunakan Alpha itu salah dan dirinya tidak akan lagi pernah bisa pulang ke rumah?

[WIA INDONESIA READING LIST PERIODE 3] Tergerogoti wabah yang mendekonstruksi tubuh menjadi serpihan tak terpulihkan, Ra hanya ingin menjalani kehidupan rapuh bersama keluarganya tanpa memikirkan masa depan. Namun, saat sosok misterius bertopeng burung muncul dan mengaku mampu menyembuhkan penyakitnya, dunia yang Ra kenal mendadak memudar. Tidak banyak yang Ra tahu tentang sosok di balik kedok berparuh panjang itu, tidak banyak juga yang ia pahami tentang monster yang tertidur dalam dirinya. Apakah kemalangan yang ia derita adalah realita? Atau hanya simulakra belaka? Disclaimer : Trigger Warning! Cerita memuat adegan kekerasan psikis maupun fisik. Juga terdapat topik-topik yang sensitif dan cenderung menganggu bagi sebagian pembaca.