Abil Naufal tahu kalau hidupnya tidak diinginkan. Bagaimana ia ditinggal sendiri dengan dalih agar hidup mandiri, menjadi bukti kalau keluarganya tidak menginginkan kehadirannya. Kendati begitu, Abil punya banyak sahabat yang selalu menjadi alasan ia bertahan dari segala kesunyian yang kerap hadir menyiksanya. Akan tetapi, bagaimana jadinya jika sesuatu yang jadi alasannya bertahan, mendadak roboh dan hancur berantakan? Bagaimana jadinya jika sahabat-sahabatnya yang selama ini menjadi alasan ia tetap berpijak di tengah beban hidup yang semakin menghimpit, satu per satu meninggalkannya juga? ---------------------++++++++-------------------- [Proses Revisi] Cerita kolaborasi bersama @lyndia_sari Seri pertama dari cerita "RAPUH" dan "RUMIT" ---------------------++++++++------------------------ Dimulai, 01 Juni 2018 Selesai, 06 Oktober 2020 Revisi, 27 April 2021

Sepanjang jalan besi dari Kediri menuju Jakarta, suara bising yang menyapa telinga teramat hampa untuk dijadikan alunan melodi tenang bagi Kara. Lalu saat langit benar-benar memberikan candu untuk dilihat mata, agaknya takdir Tuhan berkata lain pada semesta. Kara harus rela separuh tubuhnya didera habis oleh Osteosarcoma. Penyakit yang membuat pijak kaki itu tidak lagi sempurna. Terutama tidak lagi mampu mengejar Hendra yang sewaktu-waktu pergi dengan langkah panjang penuh tenaga. Untuk seisi buana, Kara berharap akan kembali melangkah bersama. Walau ditemani satu kaki pengganti tanpa desir darah di dalamnya. ================================ © 2021 | Dermagakelabu

"Kamu tahu gak alasan kenapa Tuhan ngasih semua rasa sakit ini sama kamu? Karena untuk bahagia itu perlu luka Bumi. Tuhan tahu kamu hebat makanya Dia ngasih semua rasa sakit ini ke kamu. Ini semua biar kamu paham bagaimana caranya bertahan dan bagaimana caranya kamu bangkit. Jadi Bumi, tolong bertahan, ya?" - Senjani

apa jadinya "hari ini" untukku, bila tidak ada "hari esok" untukmu.

"Bunda dapat salam dari Ayah, katanya, Ayah rindu." Indra hanya berharap, kelak ia dapat menuliskannya di 3676 mdpl. *** Collaboration story with @lyndia_sari

[Part tidak lengkap] Setiap nama yang lahir di dunia akan selalu memiliki kisahnya. Sama seperti langit yang begitu angkuh dengan birunya. Seperti riuh hujan yang luruh dengan sejuk rinainya. Atau seperti fajar yang rapuh ketika jingganya direnggut semesta. Semua punya cerita, dan dari sini ... biarkan ia membagi segalanya. ••• [Trigger Warning!]

[MISTAKE versi cetak sudah dipindahkan ke aplikasi Karyakarsa] ~~ Gilang pernah berpikir apa jadinya jika ia tidak pernah ada. Jika saja waktu itu ia digugurkan oleh sang mama sebelum sempat menghirup udara. Atau ia dibunuh saja saat pertama kali tangisnya menggema. Mungkin semua akan baik-baik saja jika seperti itu adanya. Hidup dalam keluarga yang selalu memandang semua yang ia kerjakan menjadi sebuah kesalahan sudah cukup membuat lelaki itu menderita. Ketika kepercayaan, bahagia, dan arti sebuah keluarga dipertanyakan. Saat itu pula semesta memaksanya untuk berdiri lebih kokoh lagi dan melindungi orang-orang yang ia sayangi. Akankah setelah itu bahagia bisa ia miliki? Atau justru hanya tikaman belati yang ia dapatkan sampai akhir perjalanan ini.

[FAMILYSHIP, NO ROMANCE] Karena kamu adalah Angkasa. Yang begitu tangguh di pelukan semesta. Yang datang dengan warna berbeda, dan akan tetap menjadi rahasia.

[Telah Dibukukan, Tidak tersedia di Gramedia] ❝Untukmu, Na Jaemin. Laki-laki tak sempurna Sang pengagum hujan dan sajak❞ ©tx421cph