Kisah cinta remaja di masa kuliah yang indah. Ketika mahasiswa jenius yang taat peraturan jatuh hati pada mahasiswi jelita yang jago bermusik. Rian yang dalam kesehariannya berkutat dengan rumus-rumus matematika, fisika, dan kimia, ternyata tak mampu menalar rasa yang tengah ia rasakan setelah bertemu dengan mahasiswi cantik bernama Diana, gadis yang parasnya membuat tergila-gila hingga terbuai dalam mimpi indah. Cinta inilah yang mengawali kisah perjuangan untuk mendapatkan hati sosok primadona kampus yang selalu jadi rebutan para mahasiswa yang lain.

Penulis yang menghabiskan waktu berjam-jam tanpa pernah mendapat apresiasi dari publik.

Manekin ini dinamai Marina, si cantik jelita yang telah mencuri perhatian para pengunjung. Jika kau tatap matanya, ia seakan bicara padamu melalui bahasa yang tanpa suara. Jika kau bersamanya, kau akan merasa tidak sendiri. Meski orang-orang tak menyadari bahwa kenyataan bukanlah seindah harapannya, dalam senyum manis dan tatapan lembutnya terbalut kisah pilu yang akrab dengan tetesan darah serta tangisan kecewa, sebab tidak setiap kisah cinta sejati dapat berakhir dengan manis.

Ini ordo kehidupan sebelum manusia. Kaum Gefit yang bertubuh besar dan kuat menumpahkan darah di tengah Padang Redal. Perbudakan pun merajalela di setiap kali pertempuran berakhir. Mereka menghabisi para pria dan menawan para wanita. Pada situasi genting itu, tampil Ardare-Dare dan Kurtiya dari Andalas yang ingin mewujudkan perdamaian serta menghapuskan perbudakan dari Padang Redal. Mereka adalah dua pendekar yang berasal dari Alam Cahaya yang mencari pedang magis, suatu benda pusaka yang tak boleh jatuh ke tangan orang yang salah. Jika benda itu berhasil mereka temukan, maka mereka berpeluang untuk mengalahkan Kaum Gefit, namun perjalanan mereka semakin sulit karena tiga penyihir abadi juga menginginkan benda bertuah itu.

Essai teologi dari seorang pelajar teologi.

Dahulu kala di masa salaf, umat Islam pernah mengalami masa fitnah akidah yang luar biasa dahsyat. Berbagai kesesatan akidah merajalela, aliran mu'tazilah telah mencapai masa kejayaannya, dan para ulama ahlus sunnah wal jama'ah terpojok. Pada saat genting seperti itu, Allah mengutus seorang tokoh yang mengembalikan akidah umat ini kepada akidah yang diridhai oleh Allah dan rasulullah. Dialah al-imam, al-mutakallim, al-fakih, al-ushuli, yang sangat terkenal di maghrib dan di masyrik, Grand Syekh Ahlus Sunnah Abul Hasan al-Asy'ari. Beliau merupakan sosok pakar akidah yang dengan gigih membela akidah yang benar. Hidupnya adalah untuk membela sunnah. Tiada hari berlalu melainkan jejak pengaruhnya akan terus hidup dan jasanya akan terus dikenang hingga hari kiamat. Melalui buku ini, penulis akan mengajak para pembaca untuk menyimak riwayat hidup Imam al-Asy'ari, sejak kelahiran beliau hingga ajal menjemputnya. Selamat berkenalan dengan sang imam!