Mahameru dan Alludra itu dua orang yang sama-sama merindukan rumah. Namun, bukan rumah seperti ini yang mereka inginkan untuk pulang.

Desember di tahun-tahun sebelumnya, setiap hujan turun bersama angin, akan selalu ada dua gelas teh dan susu hangat di meja. Ada suara berisik di dapur dari Mama yang sibuk memasak untuk mereka. Ada samar-samar suara tawa dari ruang tengah saat Papa menonton acara komedi di televisi. Desember di tahun-tahun sebelumnya, hujan yang dingin itu bahkan masih terasa hangat. Namun, Desember tahun itu, di antara rintik hujan yang jatuh dengan gaduh, di sela-sela angin yang datang memecah kabut, tiba-tiba segalanya berubah. Tidak ada satu pun gelas di meja. Tidak ada masakan Mama yang disiapkan untuk makan malam. Tidak ada televisi yang menyala. Dan tidak ada suara tawa Papa. Desember tahun itu, hujan turun lebih kencang. Terlalu kencang, hingga seisi rumahnya berantakan. _______ Cover by Dta_Graphic

[ Versi novel masih bisa dipesan di Orinami Publisher. Bisa juga dibaca full dan ekslusif di KaryaKarsa ] __________ Hari itu, ketika mentari membakar senja di singgasana. Meluruhkan jejak basah gerimis di sepanjang ranting yang kehilangan kokohnya. Dan ketika angin menjerit kepada lampu-lampu yang berpendar di sepanjang jalan kota.... Lembar pertama kisah kita terbuka, lalu tinta hitam di genggaman semesta pun bekerja. Mencari akhir yang sempurna, atau justru sebaliknya. Sebelum senja tenggelam, biar aku ceritakan, tentang pertemuan yang seharusnya tidak pernah ada.

(Tidak di revisi) Javnan Kevlar tak pernah tau bahwa datangnya di dunia ini ternyata sebagai penabur luka bagi Bunda. Sebagai gantinya, ia harus melewati hari-hari berat dengan sikap Bunda dan juga Ayahnya yang memiliki sejarah hidup yang tak pernah Javnan paham. Terlalu rumit untuk Javnan pahami. "Segala sesuatu yang baik maupun buruk yang terjadi di kehidupan kita, Tuhan punya alasan" Lantas, apa alasan Tuhan menulis garis takdir Javnan yang begitu kelam? ⛔Elemen-elemen didalam cerita ini di ambil dari Pinterest, twitter dan youtube 💃 ⚠ ⚠⚠⚠⚠⚠Warning ⚠⚠⚠⚠⚠⚠ -Kekerasan -Mental Ilness -Kata-kata kasar -MCD -HR

Dasha pernah mengandai kalau saja hidupnya dapat sedramatis cerita dalam novel yang dibacanya. Bagaimana ia akan mencairkan ice boy, menaklukkan bad boy, atau mengendalikan perasaannya saat bertemu good boy, gadis itu sudah menyiapkan beribu cara jitu. Namun, ternyata skenario Tuhan begitu jauh dari ekspektasinya. "I find you!" Nyatanya, ia tak benar-benar menemukan apa yang dicarinya. Tapi Tuhan tak pernah mempertemukannya dengan hal yang salah.

Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak terduga. Bocah 17 tahun mantan anggota kelompok buronan? Tapi itulah faktanya. -------------------- #rank1 in najaemin (02/2/2024) #rank1 in action (26/6/2024) #rank1 in sick (30/9/2024)

"Boyfie sialan! Gue benci lo! Gue sumpahin lo bisu beneran! Kita putus!" ... Kejadiannya sudah lama sejak Alisa bertemu pacar misteriusnya. Hari itu, masih melekat jelas dalam ingatan Alisa saat pertama kali mereka bertemu. Kala itu, Alisa terjatuh saat bermain arung jeram, terbawa arus hingga akhirnya ia terkulai lemah disisi sungai. Dalam keadaan gelap dan dingin yang hampir membunuhnya, Alisa bertemu Joan untuk pertama kalinya. Alis, mata, hidung, bibir, dan rahangnya nyaris seperti pahatan terindah dunia. Sempurna. Kecuali satu, suaranya. Bahkan setelah dua tahun berpacaran, Alisa belum mendengar suara Joan barang sedikit saja. Sebenarnya, hubungan ini dimulai karena sebuah ketidaksengajaan atas apa yang Alisa ucapkan secara spontan. Di hari ketiga usai di tolong, Alisa kesal karena belum mendengar suara Joan padahal cowok itu tidak bisu. "Kalau lo gak ngomong juga, kita pacaran!" Alisa berujar marah kala itu. Joan termangu, namun selanjutnya cowok itu mengangguk dan memeluk Alisa. "W-oy, gue becanda, Lepas!" Joan menggeleng, menatapnya seakan mengatakan; "𝘕𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘵𝘢, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢𝘯!" God! Hari itu, hari tersial sekaligus hari paling memalukan bagi Alisa.

Kehidupan Elang, awalnya berjalan layaknya seorang remaja. Nongkrong, sekolah, pulang. Namun, semuanya berubah 180° semenjak hari di mana ia datang ke acara makan malam keluarga. Kejadian masa lalu yang menimpanya, ternyata belum bisa diterima oleh keluarga besarnya. Semenjak saat itu, luka lama kembali menyerang ingatannya. Hal-hal buruk terus menerus berdatangan secara perlahan. Kejadian-kejadian tak terduga terus menerus menimpa Elang dan orang-orang terdekatnya. Atas segala kejadian yang ada, Elang masuk pada dunia gelap yang bahkan tak pernah dia pikirkan. Elang benar-benar berubah. Namun, satu yang tidak pernah berubah dari diri Elang, menyimpan segala masalah yang dia rasa sendirian. "Lo bukan Elang." "It's me." Dan semua ... hanyalah kebohongan. •••

"Alisa, bahkan setelah tubuhku mati dan menjadi tanah. Perasaanku tetap hidup untukmu. Yang ketika pagi menjadi matahari untuk menemani aktifitasmu dan ketika malam menjadi bintang atau bulan supaya kamu tidak kesepian ketika memandang langit." -Biru Alekhail- "Untuk Biru, terimakasih karena telah memberi cinta yang besar untuk Alisa. Terimakasih sudah menemani Alisa dari sebelum halaman 200. Kini, ijinkan aku menjadi tokoh utama menggantikan kamu setelah halaman 200. Yang akan bersanding bersama Alisa sampai halaman terakhir." -Adinaraja Farabi- "Aku di masa lalu sudah hidup bahagia bersama Biru. Dan aku di masa sekarang juga bahagia bersama Adin. -Alisa Keiylara-