Karya Member Akwal
2 stories
puisi by AyuNurantiwulandari
AyuNurantiwulandari
  • WpView
    Reads 77
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 7
[[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]] Rank #2 tentangmimpi 16januari2021 #4 tentangmimpi 15januari2021 #6 tentanghujan 16januari2021 #8 tentangrindu 16januari2021 #15 tentanghujan 15januari2021 #78 khayalan 16januari2021 #121 pertemuan 16januari2021 #208 perpisahan 16januari2021 #386 khayalan 15januari2021 #948 puisi 16januari2021 Selamat menikmati puisinya😊. Maaf kalo banyak typo atau ngak nyambung 😊.
Argithan √ by armala_th
armala_th
  • WpView
    Reads 10,985
  • WpVote
    Votes 1,370
  • WpPart
    Parts 50
"Please, Pak. Ara beneran nggak mau di cincang sama kaprog gila, Paaak!!!" Pasang senyum sejuta byte, akhirnya pak ojol menyerah. Ia menepikan motornya. Kemudi motor beralih ke tangan. Ara tersenyum puas harapannya terpenuhi. Saatnya beraksi. "Aduh, mbak..., jantung Pak Ojol mau copot!!!" Belum banyak beberapa menit, telinga Ara sudah dicemari oleh teriakan dari si pemilik motor. Tak peduli dengan itu, Ara menancapkan gas lebih banyak lagi. "Awas, mba eee! Bakul krupuk!" Bodoamat, Pak! Wkwk. Bibir Ara mengencang menyesuaikan gas yang ia tarik. Bakul krupuknya aja yang nggak tau diuntung. Memakan banyak tempat, huhhh. Berbelok ke area sekolah dan mengakhirinya dengan mengerem mendadak. Membuat Ara sediki tersungkur ke depan akibat tekanan tubuh dari si penumpang. "Aduh, Mbaknya ... cantik-cantik naik motor, kok, kayak orang kesurupan!" Pak Ojol mengusap-ngusap dadanya. Tenang, Pak. Masih idup, kan? Ara tak menggubris, ia mencopot helm yang menaungi kepala Ara dan memberikan ke pemiliknya. Ia menyodorkan uang pas ke pak ojol. "Thanks, ya, Pak!" Pak ojol menggelengkan kepalanya. Darahnya sor-soran, jantungnya deg-degan. Bocah SMK mengajak pak ojol mau mati. Haduh! Ara berlari kecil menuju kelasnya. Koridor cukup sepi. Untungnya, di gerbang tidak ada BK ataupun satpam, si Gatol botak! "Ternyata, selain jadi murid bar-bar, kamu juga jadi pembalap." Tepat sekitar enam meter dari jaraknya Ara, si kaprog gila itu sedang berjalan di belakangnya. Bersuara dengan mistisnya, Ara menjadi was-was. Masalah apa lagi, ya, Allah.