[ end ] Ia adalah gairah yang liar. Ia adalah keteraturan yang rapuh.

Lee Leo, main vocal dari grup K-pop yang sedang naik daun, menyimpan sebuah rahasia yang ia jaga erat. perasaannya yang tak terucapkan untuk Lee Sangwon, sekaligus teman satu grupnya. Di tengah gemerlap sorotan panggung, jadwal yang padat, dan tuntutan industri, Leo berjuang menyeimbangkan profesionalisme dengan emosi pribadinya. Ia harus menavigasi tipisnya garis antara persahabatan, chemistry di atas panggung, dan risiko besar yang bisa menghancurkan segalanya jika perasaannya terungkap. Akankah Leo sanggup terus menyembunyikan cintanya, ataukah takdir akan memaksa rahasia itu terkuak, mengubah dinamika grup mereka selamanya? •••• **DISCLAIMER: This is a work of fiction. Cerita ini adalah murni fiksi. Penggunaan nama tokoh idol K-Pop hanya untuk kebutuhan visualisasi karakter. Tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan nyata dan kepribadian asli mereka. Harap bijak dalam memisahkan fiksi dari realita.

Kim Leo adalah Pewaris tunggal dari konglomerat raksasa, terasing ke Skyview Academy sekolah berasrama elit tempat reputasi adalah segalanya. Dikelilingi oleh intrik keluarga dan tekanan menjadi "sempurna," Leo mendambakan kebebasan. Kebebasan itu ia temukan dalam diri Park Sangwon, seorang siswa beasiswa dari dunia yang berbeda. Sangwon adalah kejujuran yang menantang segala kemewahan palsu di Skyview. Di tengah pertemuan rahasia dan bisikan di balik gerbang onyx, sebuah pertanyaan tak terhindarkan muncul: Seberapa besar harga yang harus dibayar seorang pewaris untuk cinta yang tidak boleh ada? Mahkota Keluarga, atau hati yang ia temukan pada seorang Park Sangwon?

Sebuah rahasia besar mengubah pemerasan menjadi obsesi. Ketika seorang figur dominan dan berkuasa mendapatkan kelemahan fatal sahabat masa kecilnya, ia mulai mengendalikan hidupnya. Namun, kendali itu segera bergeser menjadi keterikatan yang kacau. Terperangkap dalam penyangkalan, sang dominan menawarkan kesepakatan yang merusak hubungan rahasia tanpa status yang dipenuhi sentuhan posesif dan keintiman di balik pintu tertutup. Sementara di depan umum ia mempertahankan pacarnya yang sempurna, ia menuntut, "Ini hanya pelampiasan. Aku straight." Mampukah korban melepaskan diri dari rantai emosional yang menyakitkan ini, ataukah ia akan terseret dalam gairah yang lahir dari trauma dan penyangkalan?