"A large of flowery work that created in the state of blueness." Blueth; noun; The state of being blue Passel; noun; a group or lot of indeterminate number Buku ini dipersembahkan untuk project cerpen dan novel dari Sirius Ink Project. Berupa kumpulan karya dari kelinci biru yang hanya ingin menuangkan imajinasinya mengenai para original character dan universe-nya di atas kertas. Story © Nikishima Kumiko, 2022.

"Shuffle Project by SIP." Project © 2022 Plot © Sirius Ink Party Story © Nikishima Kumiko

Sebuah kumpulan tulisan yang berdasarkan prompt dari SIP. Untuk memenuhi Weekly Prompt. Cerita pendek yang berasal dari pikiranku, scenario singkat mengenai para character milikku yang disesuaikan dengan prompt dari Sirius Ink Party. Genre bebas, tidak ada konflik, hanya berupa cuplikan saja. Story © Nikishima Kumiko, 2022 Prompt © SIP Art cover @ coly, Mahoyaku

Seseorang yang familiar tiba-tiba muncul di hadapanku, mengaku sebagai perwakilan anak-anak dan remaja dari dunia lain. Ia datang di loteng, tempatku dan Maroon bersaudara bermain. Seharusnya, malam itu adalah terakhir kalinya kami menginap bersama. Tetapi, pemuda berhelai rambut crimson tersebut membuka jalan agar kami bisa bebas. Ada yang membuat permintaan, karena itulah Arvy menjemput kamiーia mengatakan sebenarnya hanya ingin Maroon bersaudara, namun, aku tidak sengaja ikut melihatnyaーmembawa kami ke Amittere. Aku tidak bisa bilang walau aku yang membuat permohonan malam itu. Mungkin saja, ia menduga salah satu dari Millie dan Kelvin adalah pembuat permohonannya. Di dunia itu, aku yakin. Mungkin alasan mengapa sosok yang tak kuingat wajahnya lalu menghilang dari sisiku, adalah keberadaan tempat sihir ini. "Selamat datang di Amittere. Bagaimana kalau kalian kuberikan peran segera? Bukankah lebih menyenangkan jika kita menjalankan kisah dongeng dengan tangan sendiri?" usul Arvy, sembari mengulas seringaian, puas. © Nikishima Kumiko, 2020 [Kritik dan saran sangat membantu!]

"Putaverunt, yang artinya pikiran. Di mana buku ini hanya berisi cerita pendek yang berasal dari pikiranku." Goresan pena penuh kegelapan mulai menghantuiku. Tak ingin sia-sia, segera kutuai dalam sebuah kertas putih bersih, membagikannya ke pada siapapun yang berani membacanya. Walaupun singkat, setidaknya kita pernah berkomunikasi, bukan? Lembaran yang berisi untaian kalimat singkat, sebagai penenang dalam kehidupan penuh menyesakkan ini. Tak lain juga, sebagai pengalih untuk lari dari hiruk pikuk manusia. Beginilah, isi sejujurnya dari sisi gelapku. Tak masalah jika kau tak ingin mempercayainya, lagipula aku hanya ingin pelampiasan. Tak perlu repot mengintip, karena bisa saja sosok di sampingmu bersedia untuk memberi tahu secara percuma. [Warn!] - OC yang digunakan disini bukanlah cerita asli mereka. Hanya sebagai pelengkap mengenai tokoh cerita. - Ini hanyalah fiksi, kesamaan cerita dalam dunia nyata adalah sebuah kebetulan. - Beberapa mengandung suicide, thriller (or more gore), dan dark thoughts. Jadi, harap bijak dalam membaca. art cover © osora-sensei Story © Nikishima Kumiko

"Selamat datang di Rosewald Café! Apa yang ingin kau pesan?" Kau ditelantarkan oleh keluargamu karena tak bisa memenuhi permintaan mereka. Dan saat itu dirimu tak tahu ingin pergi ke mana. Di tengah derasnya hujan, ada seseorang yang memayungimu, kemudian mengajakmu untuk bekerja di sebuah café sederhana. Rosewald Café namanya. Sebuah café simple yang bertemakan bunga mawar serta hal-hal yang klasik. Sejak hari itu, kau pun memulai hari-harimu untuk bekerja di sana. Namun, apakah kau akan menjalani kehidupan yang nyaman dengan café yang beranggotakan hampir semua adalah pria?! Story and character © Nikishima Kumiko

"You received a new E-mail!" Berawal dari teman sekelas Akari mendapat sebuah E-mail yang tidak disangka-sangka adalah sebuah teror. Isi E-mail tersebut mengenai masa lalu sang penerima yang disertai dengan ancaman. Teror itu berubah menjadi rantai pembunuhan di sekolahnya―Hananosaki―yang disamarkan dengan kasus bunuh diri. Siapapun yang telah menerima E-mail akan bunuh diri dengan melompat di atap sekolah. Tidak, Akari tidak menginginkan ini. Ia hanya ingin kehidupan sekolah yang damai sebelum kelulusan mereka. Polisi pun tak bisa diharapkan. Bersama dengan sepupunya, Takuma, serta ketua ekstrakurikuler Houkago, mereka mencoba untuk memecahkan kasus tersebut. Bisakah Akari menyelesaikannya? Published on 2020 Story © Nikishima Kumiko [Kritik dan saran sangat membantu!]