imjustrin_
Dahulu rumah ini hanyalah tumpukan batu dan semen yang dingin, sampai jemarimu menorehkan warna dan mengajarkanku bahwa cinta tak butuh suara untuk menjadi nyata. Kamu adalah bintang yang memberiku nyawa, dan aku berjanji akan menjagamu dalam setiap detak jantungku, meski semesta mencoba meredupkan cahayamu. -Jagat Adiwangsa
Jika kuas adalah caraku bercerita tentang dunia, maka kamu adalah satu-satunya mahakarya yang ingin aku lukis selamanya. Maaf jika keberadaanku hanyalah bayang-bayang di balik kasta, namun ketahuilah bahwa dalam setiap sujud dan Tulip putih yang kurangkai, namamu adalah doa yang paling bising di hatiku yang sunyi. -Arhea Seren