[Misi #1: Jadi istri durhaka] Lelah menghidupkan rumah tangga yang sunyi dan dingin sendirian selama 4 tahun, Lyn mulai mencari jalan lain untuk menarik perhatian River. Bukan lagi menjadi trophy wife baik hati nan perhatian, tapi menjadi istri rebel yang durhaka. "Pokoknya mulai sekarang gue akan jadi istri durhaka dan stecu!" seru Lyn, berapi-api. "Apaan, tuh, stecu?" "Setelan cuek, Ra!" Asmara berdecak. "Yakin lo bisa konsisten jadi istri durhaka?" Lyn terdiam. Itu dia masalahnya! Dia terlalu mencintai River sampai sulit mengabaikan pria itu. Namun, keraguannya langsung surut saat dia tahu bahwa ada yang seseorang yang tengah mendamba posisinya sebagai Nyonya River Danendra Halim. 18+ Start: Agustus 2025 Finish: -

They promised each other a road trip. They didn't promise the feelings that would follow. ---------------- Diandra and Attar have been inseparable since childhood-her sunshine to his storm cloud, his logic to her beautiful chaos. Now adults in their grad school years, they orbit each other with practiced ease: daily texts, shared inside jokes, and an unspoken rule to never, ever cross the line. But when one autumn afternoon rekindles a promise from their younger days, they find themselves planning a cross-country road trip before summer ends. What begins as nostalgia quickly becomes something far more complicated-full of stolen glances, fake dating favors, meddling friends, and the slow unraveling of the distance they've always kept. In the spaces between highways, heartaches, and horizon lines, Diandra and Attar will have to decide: Is this just a detour in their friendship... or their final destination? ------------ A heartfelt, slow-burn romantic comedy about timing, trust, and choosing the person who's always been right beside you.

Marhara ingin pindah ke Medan, tinggal di rumah mertuanya. Meski hatinya ketar-ketir, mengingat tinggal dengan mertua setelah menikah bukanlah pilihan bijak, kata kebanyakan orang. Ketakutan itu ada, tetapi tekad Marhara sudah bulat. Akan ia hadapi apa pun yang bisa terjadi di rumah mertuanya nanti. Ini ia lakukan untuk janin dalam kandungan dan juga demi masa depan calon anaknya itu.

Bagi Anin, Prama adalah iblis yang telah mengganggu keseimbangan work-life balancenya dan menciptakan neraka untuk hari-harinya bukan hanya di kantor tapi juga di rumah. Bagi Anin, Prama adalah gangguan. Gangguan terhadap mood baik, waktu tidur, bahkan hidup normalnya sebagai seorang wanita berusia 26 tahun yang bekerja sebagai Associate Consultant di salah satu firma konsultan independen di Jakarta bernama Altira. Meski kata orang-orang wajahnya sangat tampan bagai titisan dewa, bagi Anin, Prama tetaplah seorang iblis di balik jas dan kemeja bermerknya. Peduli amat dengan wajah tampannya, bahkan hanya eksistensinya saja sudah cukup untuk membuat Anin kesal. Tapi lihat Anin sekarang. Ia justru terbaring di atas kasur hotel bintang lima hanya dengan selembar dalaman berenda yang tersisa di tubuhnya. Bersama Prama, Managing Partner sekaligus co-founder dari firma konsultan tempatnya bekerja, alias atasannya yang selama ini dia kutuk hidup-hidup setiap kali kerjaannya bertambah absurd. Anin dan Prama saling menyentuh tanpa benar-benar menggenggam, menginginkan tanpa boleh memiliki. Ini seharusnya hanya soal tubuh, bukan perasaan. Kenikmatan menjadi rumit, hasrat jadi candu, dan keduanya mulai tersesat dalam panasnya permainan yang mereka mulai sendiri. {21+} Warning! This story contains very mature scene such as sexual scene, and harsh words. So please, read it wisely!

Aku baik-baik saja, tapi kenapa aku tidak bahagia? - Laksita Jovanka Wibowo, 26 tahun, arsitek Apa yang aku lakukan ini salah? Di pasal mana aku melanggar komitmen? - Ganindra Sabiru Hernowo, 35 tahun, notaris. Mereka menikah bukan karena perjodohan. Mereka hanya dikenalkan. Setelah empat bulan pendekatan dan merasa cocok, mereka secara sadar memutuskan untuk menikah enam bulan kemudian. Baik Gani maupun Sita sepakat bahwa mereka cukup dewasa untuk memahami kalau pernikahan adalah sebuah transaksi fungsional. Tidak masalah kalau pernikahan mereka dilandasi alasan praktis. Dan sepakat cinta dan kasih sayang akan tumbuh dan berkembang dalam hubungan yang halal dan bertanggung jawab. Lalu kenapa setelah beberapa bulan, Sita merasa sangat tidak bahagia? Dan Gani juga bingung salahnya di mana? Konflik tak kasatmata ini akhirnya membuat mereka sadar bahwa bukan hanya hujan badai yang bisa menghancurkan sesuatu. Namun hujan kecil yang terus-menerus membasahi pun berpotensi membuat seseorang sakit perlahan-lahan dan berujung kehancuran.

"Jadi, apa tujuan lo menikah?" "Biar punya pasangan, yang bisa menemani gue, dan membagi rasa senang dan sedih bersama. Gue haus akan kisah cinta romantis, dan gue percaya gue bisa mendapatkan itu." Koentoeadjie berdecih sembari tertawa melihat kepolosan si Ariel Tjajawulan, bule kesasar itu memang terlalu polos dan tolol di saat yang bersamaan. "Nikah sama gue mau?" tawar Adjie pada Ariel. Ariel menatap Adjie penuh penasaran. "Lo cinta sama gue?" "Nggak." Jawab Adjie dengan enteng. "Terus ngapain lo mau menikahi gue kalau begitu?" Dan Adjie tidak menjawabnya. Hanya ada satu kata bagi Ariel untuk Adjie. Setan.

Bagaimana jika cinta tumbuh di tengah krisis bisnis dan perjalanan budaya? Keysha-CEO muda dari startup berbasis kebudayaan lokal-sudah lima tahun membangun dari nol. Bersama dua sahabat nya, Ruri si CMO sekaligus kontak darurat di ponsel Keysha, dan Aileen si finance yang cekatan dan selalu menjadi "tempat sampah" untuk isi kepala Keysha, mereka bertahan walau startupnya yang bernama Nusa Rupa nyaris tenggelam. Masalahnya? Keysha diam-diam mencintai Ruri... yang sehari-hari isi kepalanya hanya kerja-kerja-kerja. Masalah lainnya? Perusahaan di ujung tanduk dan satu-satunya harapan mereka menurut Om Utomo, penasihat bisnis Keysha sekaligus teman Ayah Keysha, hanya Jakti. Peneliti sekaligus konsultan budaya yang sedang dalam pelarian ke luar negeri. Pendiam, tajam, dan terlalu sempurna untuk dipahami. Sebuah misi lintas daerah, konflik antar sahabat, pengkhianatan, dan luka lama membawa Keysha menghadapi lebih dari sekadar bisnis: hatinya sendiri. Bisakah cinta bertahan saat kepercayaan runtuh? Dan mampukah mimpi menyatu dengan realita yang pahit? Bagaimana kondisi Nusa Rupa selanjutnya? Apakah perusahaan itu bisa bertahan di tengah-tengah banyak perusahaan rintisan yang kolaps?

[Written in Bahasa Indonesia] Anoushka "Nou" Caitlin Tanzil never thought she'd cross paths again with Chester Joaquin Handjojo-the only man she ever loved, and the one she lost. Once a girl who had it all, now just another event organizer hustling to survive, Nou is forced to confront her past when her company is hired for Oma Asmara's grand birthday celebration. Standing face-to-face with the ghost of what she once wanted, Nou must choose: do second chances truly exist ... or are some fairytales meant to stay broken?

Reksa si pria sempurna, mulai dari fisik sampai pekerjaannya itu DISELINGKUHI kekasihnya. Di hari di mana ia berkunjung ke Surabaya untuk menemui kekasihnya, Reksa harus menelan pil pahit karena menemukan bukti-bukti perselingkuhan tepat di hari ulang tahunnya! Di tengah perasaannya yang terombang-ambing karena patah hati, kehadiran seorang wanita yang dulu tidak pernah menarik perhatiannya justru menjadi warna baru dalam gelap yang menelan diri Reksa.

Sejak berusia tujuh belas tahun, Vittoria Svana berhenti hidup untuk dirinya sendiri. Dia berhenti berpikir tentang apa yang penting dalam dirinya. Karena memang..., tidak ada. Tori mulai mengatur ulang prioritas hidupnya karena ada kehidupan lain yang lebih penting, yang harus dia utamakan. Hidup seorang Hanggara Kallias. Segalanya tentang laki-laki itu-tawanya, langkahnya, bahkan diamnya-menjadi hal pertama yang harus ia jaga. Karena tampaknya, laki-laki itu selalu membuat khawatir orang tuanya, Hanggara Nareno dan Kinanti Hanggara-dua orang paling berjasa di hidup Tori. Sebab tanpa mereka berdua, Tori mungkin sudah lenyap bersama dunia yang pernah runtuh di bawah kakinya. Sejak saat itu, rasa terima kasih berubah menjadi belenggu. Balas budi menjelma takdir, dan Tori rela melakukan apa pun untuk keluarga Hanggara-segala hal, tanpa syarat. Karena pada akhirnya, apa lagi yang bisa ia jaga dari hidupnya sendiri selain hidup untuk membalas budi? Tidak ada. Tidak pernah ada. *** [1225]