FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰 . Lumi, gadis mungil yang cantik, imut, dan periang, hidup dalam dunia yang sunyi. Di keluarganya sendiri, ia seakan tak pernah ada. Sejak lahir, ia selalu dicap sebagai "pembunuh." Tapi... bagaimana mungkin seorang balita berusia 4 tahun bisa membunuh? Setiap tatapan, setiap langkahnya, selalu diselimuti kebencian dari orang-orang yang seharusnya menyayanginya. Bahkan kakaknya berkata, "Buang saja anak pembunuh itu... karena dia hanya pembawa SIAL." Namun Lumi tak menyerah. Di balik senyumnya yang polos, tersembunyi luka yang dalam, rahasia yang mengerikan, dan tekad untuk tetap bertahan. Apakah gadis mungil ini akan terus hidup dalam kesepian... ataukah akhirnya ia menemukan sedikit kebahagiaan yang selama ini ia impikan? 💔 Seorang balita, dicap pembunuh sejak lahir... Bisakah Lumi menemukan tempatnya di dunia yang menolak keberadaannya?

Kenzo, bocah 12 tahun dari panti asuhan sederhana yang keras kepala dan cerewet, tiba-tiba terbangun sebagai anak bungsu keluarga Carrington, keluarga super kaya yang dia tahu berasal dari novel favoritnya. Kenzo yang kebelet kaya tentu sangat suka dengan keajaiban ini. Masalahnya? Kenzo asli di dunia itu dikenal lembut, tenang, dan pemalu. Sedangkan Kenzo "baru" justru adalah sosok yang ceplas-ceplos, suka ngegas, dan cerewet. Namun bukannya dibenci, kepribadian baru nya yang blak-blakan malah membuat seluruh keluarga Carrington lebih hidup dan lebih protektif pada dirinya. Bagaimana, ingin ikut menjajah kekayaan keluarga Carrington bersama Kenzo?.

FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🤩 . KETEMU HANTU DI HUTAN ❎ KETEMU BALITA DI HUTAN ✅ Apa jadinya jika seorang mafia kejam, berdarah dingin, ditakuti seluruh negeri, justru dibuat repot oleh seorang balita absurd dengan tingkah tak masuk akal dan mulut yang asal ceplos? Penasaran? Siap-siap dibuat senyum-senyum oleh perpaduan adegan tegang, komedi, dan sentuhan romantis. --- Hutan itu sunyi. Aroma darah masih menggantung di udara, sisa dari perburuan brutal yang dipimpin Zeus Valenkov-pria berhati gelap yang hidupnya hanya diwarnai kekerasan dan kesunyian. Namun, di tengah kabut senja... terdengar tangis kecil yang memecah keheningan. Zeus terhenti. Tatapannya menajam, menyapu bayangan di antara pepohonan. Dan di sana... seorang bocah mungil duduk gemetar, mata bulatnya berkaca-kaca. Dengan suara rendah dan mengintimidasi, Zeus mendekat. "Siapa kau? Manusia... atau hantu yang tersesat di sini?" Bocah itu mendongak, suaranya bergetar polos. "Uncle... aku manucia... lihat, kaki aku napak... bukan hantu. Aku... dibuang olang-olang jahat itu..." Kalimat sederhana itu menusuk sesuatu di dalam diri Zeus-bagian dari hatinya yang sudah lama ia pikir mati. Pertemuan yang mustahil ini justru membuka pintu menuju kisah penuh misteri, luka, dan hubungan yang tak pernah terbayangkan. Akankah Zeus benar-benar menghabisi bocah itu? Atau... justru anak kecil polos inilah yang perlahan meruntuhkan kegelapan seorang mafia?

FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰 . Hujan rintik turun pelan malam itu, membasahi jalan yang sunyi dan menyalakan kembali lampu kota dalam pantulan yang kabur. Di antara gemerisik air dan aroma tanah basah, sebuah kardus kecil tergeletak sendirian. Di dalamnya, Luna-gadis mungil berusia tiga tahun dengan pipi merah lembut dan topi kucing favoritnya-mengerjapkan mata, mencoba memahami mengapa dunia tiba-tiba terasa begitu sepi. Ia tidak mengerti alasan orang yang ia panggil Mama menurunkannya, membisikkan kata yang tidak ia pahami, lalu pergi tanpa menoleh. Yang Luna tahu hanyalah dinginnya angin yang menembus baju tipisnya, dan suara hujan yang terdengar seperti tangis pelan di sekelilingnya. Ia memeluk lututnya, menggoyang pelan tubuh mungilnya, lalu memanggil dengan suara cadel yang pecah memohon: "Mbi... Bibi... Unna di cinih... takut" Tidak ada jawaban, hanya gemericik hujan. Luna mengintip dari balik kardus, berharap wajah itu kembali. Yang ia temukan hanyalah lampu-lampu jalan yang kabur, seolah ikut menangisinya. Matanya mulai berkaca, tapi ia terlalu kecil untuk tahu cara menangis dengan benar-yang ia lakukan hanyalah menggigit bibirnya agar suaranya tidak terlalu keras. "Eugh... kenapa... di cinih... Una takut cekali?" bisiknya, nyaris tak terdengar. Dan saat dunia seakan berpaling, langkah lembut seseorang mendekat. Sosok itu berhenti, berlutut, dan membuka tutup kardus perlahan-seperti takut membuat gadis kecil itu semakin ketakutan. Di balik lipatan karton basah, mereka menemukan sepasang mata yang begitu polos, begitu patah, tapi masih menyimpan harapan kecil bahwa dunia tidak sepenuhnya jahat. "Dingin ya, sayang... sini... jangan takut." Untuk pertama kalinya malam itu, Luna mengulurkan tangannya. Ini bukan sekadar kisah tentang anak yang dibuang. Ini adalah kisah tentang seorang gadis kecil yang menemukan belasan kepedihan dalam satu malam-namun juga menemukan keajaiban paling hangat saat seseorang memilih untuk berhenti... dan melihatnya.

Alena tidak menyangka bahwa selama ini mansion tempatnya bekerja merupakan kediaman dari sosok yang membuat Raffaello hadir dalam hidupnya. Ya, bisa di bilang Raffaello hadir karena ketidaksengajaan. Tapi meski begitu Alena tidak pernah membenci putra semata wayangnya, ia tidak peduli meski karir nya runtuh bahkan semua keluarga yang meninggalkannya.

Hidup itu kejam, tapi lebih kejam lagi karena kehidupan yang malah terulang kembali. Dylan si anak polos yang hanya tahu cara menangis dan tersenyum kini terlahir kembali ke dalam raga seorang bayi, anak seorang pelayan tapi malah hidup sebatang kara karena ditinggal mati. Tapi semua itu hanyalah sementara disaat semua orang malah menjadi kan nya bahan obsesi. ☆ ☆ ☆ Brothership & Bromance Warning! 17+ (MC nya bukan menye menye ya~)

Sagara adalah seorang cowok alpha yang menyukai perempuan maupun laki-laki (biseksual). Tapi satu malam yang mengerikan mengubah hidup sagara, dimana sagara di ewe oleh seorang alpha juga. sagara pikir itu adalah pertemuan awal dan akhir, tapi ternyata pria tersebut mengejar sagara terus-menerus. seiring berjalannya waktu, mereka sagara mulai mencintai Dirga, tapi.... tidak sempat sampai pernikahan mereka yang ke satu tahun. rasa cinta itu sirna karena cinta pertama Dirga kembali.

NOT BL...!!! Kenzo berusia 7 tahun tak ada kelainan dari fisiknya malah Kenzo terbilang sangat sempurna begitu rupawan dan sangat menggemaskan di dukung dengan tubuhnya yang sangat mungil tapi bukankah setiap kelebihan memiliki kekurangan begitupun sebaliknya, imun tubuh yang lemah dan juga penyerapan beberapa materi yang kadang kurang tidak bisa di cerna dengan baik oleh Kenzo karena perkembangan sel otaknya masih belum sempurna saat ia di lahirkan itu lah kekurangan seorang Kenzo yang begitu di pandang rendah dan jijik oleh keluarganya sendiri?. mampir!!

Elia, gadis kecil berusia tujuh tahun, sudah dipaksa mengamen oleh ibunya sejak usia empat tahun. Hidupnya hanya dipenuhi bentakan, rasa lapar, dan malam-malam tanpa pelukan. Ia tak tahu rasanya disayang-dan perlahan, ia berhenti berharap. Sampai suatu malam, Elia tertidur dalam tangis dan terbangun di dunia novel yang pernah ia lihat di lapak buku bekas. Ia berada dalam tubuh seorang anak kecil berusia empat tahun-putri kandung dari keluarga kaya, yang ditukar oleh pembantunya sejak bayi. Akibatnya, si anak kandung justru tumbuh dalam perlakuan kejam, dikucilkan, dan dijadikan pelayan di rumah sendiri, karena keluarga aslinya tidak tahu kebenarannya. Kisah dalam novel itu berawal dari kematian sang ibu saat melahirkan, tanpa pernah tahu bahwa bayinya telah ditukar. Sementara anak kandung si pembantu, yang dibesarkan sebagai anak majikan, justru hidup penuh kasih sayang dan tumbuh menjadi anak sombong yang suka merendahkan anak pelayan-yang sebenarnya adalah darah daging keluarga itu sendiri. Di sinilah Elia berperan sebagai bayi yang tertukar-yang kini menjadi "pelayan kecil" di rumah orang tua kandungnya. Jalan takdir yang tertulis dalam novel tetap berjalan: sejak usia empat tahun, Elia (dalam tubuh baru) menerima perlakuan kasar dari perempuan yang mengaku sebagai ibunya. Baginya, asalkan bisa makan, itu sudah cukup. Ia menerima takdir barunya dengan pasrah. Kasih sayang? Ia tak berani menginginkannya lagi. Ia takut, kalau berharap... akhirnya hanya akan kecewa. Namun tanpa disadari, keluguannya, kepolosannya, tingkah lucunya, dan suara cadelnya-perlahan mulai mencuri perhatian ayah kandung dan ketiga abang yang tak pernah tahu... siapa dia sebenarnya.