Bergabungnya Sorai Kaia dalam Midnight Poets Societyㅡatau klub teater SMA Nusa Madiswaraㅡadalah awal dari tatapan kagumnya terhadap Damares Senjakala yang sialnya memiliki banyak pesona. Namun, mengapa justru semesta seakan membawa Kaia untuk terjatuh pada Ghenjiro Mahesaㅡlelaki yang bahkan sulit untuk ia ajak bicara?

Tentang Syalu, perempuan korban manipulatif dan eksploitasi seorang oknum pemuka agama, berjuang mencari keadilan dan mengungkap kebenaran. Ia bekerja sama dengan Gus Rarang yang selama ini diam-diam mengumpulkan semua bukti dan rencana-rencana busuk sang kakak yang akan menodai martabat dan kesucian Pondok Pesantrennya. "Menikahlah denganku, kita ungkap kebenaran, kita cari keadilan untukmu, Syalu." "Aku perempuan kotor, aku tidak pantas menjadi istrimu, Gus." "Aku tidak peduli tentang hal itu, Syalu. Aku harus menyelamatkan Pesantren Jati Glugu dari calon pemimpin zalim itu. Kehadiranmu di Ndalem akan menggoyahkan posisinya." Cerita ini mengandung konten (self harm, gaslighting, mature, sexual harrasment, manupulative, grooming) yang dapat memicu. Hak Cipta dilindungi Allah Azza Wa Jaala, barang siapa yang sengaja meniru, mengganda dan menyadur cerita ini baik setengah, sepenggal, sependek maupun keseluruhan, akan saya tuntut di Hari Pertimbangan. Selamat Membaca 🌹

Shaka memiliki alasannya sendiri mengapa ia tidak menyukai Sabina. Sementara Sabina tidak menyukai Shaka karena menurutnya cowok itu tidak menyukainya tanpa alasan yang jelas. Rumit. Begitulah hubungan keduanya. Lalu tanpa sengaja, mereka terpaksa harus bekerja sama untuk menjadi petugas upacara sebagai perwakilan dari kelas mereka. Namun siapa sangka, mulai dari sana banyak hal yang terjadi dan membuat keduanya kembali mempertanyakan perasaan masing-masing terhadap satu sama lain. In fact, It takes a while for them to finally know each other. ─ 𝗜𝘁 𝗧𝗮𝗸𝗲𝘀 𝗔 𝗪𝗵𝗶𝗹𝗲 𝗙𝗼𝗿 𝗨𝘀 ⓒ setupefy, 2O25.

-Redamancy- A love returned in full; Ini tentang isi hati seorang gadis Belanda yang ditinggal oleh laki-laki yang selalu mengisi penuh hatinya. Ia membenci pribumi, namun ia tergila-gila pada laki-laki yang memiliki setengah darah pribumi dalam dirinya; Hoesni. Elizabeth harus menelan pahit kenyataan cintanya tak pernah berbalas, memaksakan diri untuk melupakan laki-laki itu dan menikah dengan seorang pengusaha kaya raya berkebangsaan Belanda di Bandoeng. Namun ternyata ia tak hanya membenci inlander, ia juga membenci suaminya. Ia gagal memperbaiki retak yang ada di hatinya. Ia tak lagi percaya cinta, ia tak lagi percaya kebaikan Tuhan. Dengan segala kebencian yang ia miliki terhadap para inlander dan bangsanya sendiri, siapa sangka seorang laki-laki bumiputera yang bekerja sebagai tukang kebun di rumah suaminya hadir dan mulai mengisi segala retak yang ada? Kini Elizabeth turut membenci takdir yang diberikan Tuhan kepadanya.

# THE WATTYS WINNER 2021 IN HISTORICAL FICTION # Previous Title: "Namanya Hoesni" Sebuah foto hitam-putih bertuliskan Den Haag, 1922-dengan lelaki berwajah memikat menatap dari balik kertas usang itu-menyeretku melintasi abad dan terhempas ke Batavia tahun 1920. Di tengah gemerlap pesta priyayi dan riuh kolonial yang penuh timpang, hatiku berlabuh pada Sinyo bernama Hoesni. Sesosok Sinyo bagai belati bermata dua-berjiwa Bumiputera yang mencintai tanah pertiwi, namun dibelenggu jeratan darah kolonial yang mengalir dalam nadinya. Sebuah cinta dan benang merah hadir begitu saja, menghubungkan dunia kami yang terhalang waktu. Namun sang waktu rupanya enggan berpihak. Aku bagai selembar kertas yang ditarik ke dua arah, tak tahu bagian mana yang akan robek lebih besar: kembali ke masa depan dengan mimpi yang kutinggalkan, atau tetap terikat di masa lalu bersamanya-menerima segala konsekuensi yang siap menerkam kapan saja. Selesai: November 2020

XII IPS X, kelas terburuk di sekolah terbaik. Kelas yang namanya disebut paling akhir. Kelas yang kau hanya akan mendengar keburukannya dari orang lain. 12 anak laki-laki yang mengisi kelas XII IPS X itu bagaikan kutub magnet yang sama, saling tolak-menolak. Tidak ada kekompakan. Tidak ada solidaritas. Semua berotasi pada porosnya sendiri tanpa mau diganggu. Sampai akhirnya mereka kedatangan wali kelas baru, lelaki kurus yang menatap mereka penuh harap. Satu-satunya orang yang percaya bahwa ada keistimewaan dalam diri 12 murid kelas IPS X. Mulanya semua berjalan sama, sampai akhirnya mereka menyadari bahwa mereka mulai berevolusi. Bukan hanya berputar pada rotasi masing-masing, tapi juga mengelilingi sebuah bintang dengan satu harapan yang sama. "Mereka cuma remaja yang lagi mencari jati diri." "Kamu yakin mau mengemban tugas ini?" "Di sisa hidup saya?... Tentu." ### Dilarang keras menjiplak, memperbanyak, apalagi mengupload cerita saya di tempat lain. (Tapi nggak apa-apa sih kalo terinspirasi mah. tapi bilang gitu loh kalo terinspirasi biar saya nggak kaget:') Publsih: December 2022 Finish: -

Campus Series #1 Trigger warning : anxiety disorder, overthinking, toxic family, feeling useless. Penipu. Itulah ungkapan yang diberikan Nadia Mona Faradiba untuk dirinya sendiri. Menjadi anak pertama di keluarga yang berkuliah, membuat Nadia menjadi gadis perfeksionis dan selalu tidak puas dengan apa yang didapatkan. Gadis itu selalu menganggap pencapaiannya hanyalah sebuah keberuntungan. Di lain sisi, ibunya selalu berekspektasi jika Nadia akan memiliki masa depan yang cerah untuk mengatasi permasalahan dengan keluarga besarnya. Saat Nadia tidak berhasil mencapainya, akankah dia mampu bertahan? #1 campuslife #1 mentalhealth Start : 16/09/20 Finish : 05/01/21

pahlawan dan tugas-tugasnya yang belum usai. (R16) ➵ completed (revisi) ➵ lowercase ➵ 2020 ; ©asparkinyou ➵ start : 20 September 2020 ➵ end : 17 Agustus 2021

Terima kasih, maaf dan selamat, Jean! ~Yogyakarta, Desember. - Kelimat 'cinta bisa datang kapan saja dan pada siapa saja' memang benar adanya. Sebagaimana Jihan yang masih tidak percaya begitu mudahnya menjatuhkan hati pada pria random yang ia temukan ketika rapat panitia untuk acara tahunan sekolah. Masalahnya, kenapa harus di tingkat akhir dia baru merasakan hal yang katanya indah itu? Jihan gusar, dia sedang menjadi tokoh utama di sini. Sebagai anak rantau yang mendapat beasiswa dengan syarat nilai yang harus naik atau paling tidak bertahan, anak sulung dari 6 bersaudara dengan ekonomi keluarga yang pas-pasan, dan pusat harapan serta mimpi keluarganya serta pengagum yang berharap lebih pada seorang Jean.