[Masuk dalam daftar bacaan Raibow Pride LGBTQ+ Indonesia] --- Highest #1 in girlxgirl --- --- Highest #2 in lesbian --- --- Highest #2 in au --- --- Highest #2 in yuri --- --- Highest #7 in LGBT --- Mengapa jantungku berdebar saat mata kami beradu? Mengapa hatiku rasanya meleleh saat melihat sikap lembutnya? 0 Mengapa rasanya perutku seperti diaduk-aduk saat melihat senyumnya? Apa mungkin aku telah jatuh cinta padanya? Tapi... Aku tidak boleh memiliki rasa ini. Aku seharusnya membencinya. Dia alasan mengapa Harper tak lagi ada bersama kami. Dia alasan mengapa Aden harus menjadi yatim piatu saat ini. Ah, aku tak mengerti lagi harus bagaimana. Aku seharusnya membenci dan menghukumnya, tapi mengapa justru hatiku memilih untuk jatuh cinta padanya. --- Mayoritas chapter ada dalam mode private. Follow penulis untuk membaca seluruh chapter yang ada --- Start: 17 Juni 2017 Finish: 1 Januari 2018 Revisi: 10 Juli 2020

berimajinasilah sesuka hati

Mohon teramat sangat, demi kenyamanan jangan membaca cerita ini kalau gak suka soalnya ceritanya mengandung homoseks, dan lainnya. _Takdir mengikat menjeratku pada hati yang rapuh, ketidakberdayaanku membuat aku harus ketergantungan dengan akan dirimu. Aku terikat erat denganmu, dengan cintamu dan juga takdirmu_ Happy reading 😍 Cerita ini versi ketiga setelah : 1. Jodoh Pemberian Ayah 2. Black Dragon

"Lo punya kekuatan apa?" "Hah?" "Kenapa lo bikin gue seakan yang menahan gue di bumi ini bukan lagi gravitasi bumi, tapi, lo?" "..." --- "Dengerin gue!" "Apa lagi?! Apa lagi yang mau lo jelasin?! Hah?!" "Memang. Memang dia yang seolah menahan gue di sini, dia udah kaya gravitasi. Tapi sayang, di sini gue cuma sebagai buah apel, buah apel yang jatuh karna gravitasi itu..." Ia menghela nafas dan melanjutkan, "Tapi, lo. Lo dengan sabarnya nunggu buah apel itu, dengan tanpa cara paksa lo nunggu buah apel itu jatuh, lo yang nangkep buah apel itu sehingga buah apel itu ngak jatuh sia-sia, dan akhirnya, lo pakai buah apel itu untuk kebaikan, lo jadiin buah apel itu jadi berguna, nggak cuma ngejatuhin dia ke tanah." Air mata mulai berjatuhan, yang tadinya ia membentak, sekarang dia hanya ingin memeluk Kristen yang berusaha menjelaskan. "Jadi, lupakan masalah gravitasi. Sekarang, yang gue butuhin cuma lo. Lo adalah gravitasi gue, gravitasi yang mampu menahan dan menyeimbangkan gue, bukan yang menjatuhkan gue. Stay with me, please?" Gadis di depannya hanya diam, masih berlinang air mata, dan langsung berhambur ke pelukan Kristen.