ENIGMA Simulator
ratnariyantini
- LECTURAS 196
- Votos 20
- Partes 4
Katamu kau mencintaiku, namun tak kau lepaskan genggaman tangannya.
Katamu kau menyayangiku, namun pelukmu terlalu erat mendekapnya.
Bodohnya aku, tetap menanti pada harap tak pasti.
Menunggumu bagai mengantung di pinggir curamnya tebing dan menumpu harap pada sebatang pohon rapuh nan ringkih.
Menggapaimu bagai berjalan diatas serpihan beling yang tajamnya mampu menembus kulitku.
Aku terluka, tapi kau tetap buta. Menutup mata menganggap semua adalah biasa.
Bisakah kau sudahi ini ? Semua terasa amat menyakitkan bagiku.
Akankah kau datang menyelamatkanku ? Atau pergi bersamanya, membiarkan aku terjatuh, tenggelam dalam air mata luka.