Kampus Series
3 stories
IDOL by Ghfina
Ghfina
  • WpView
    Reads 145
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 7
Malam itu gue datang ke konsernya. Gue tau dia gak bisa lihat gue dari deretan penonton. Tapi gue tetap bahagia meski begitu. Semua orang menikmati musiknya, gue bersyukur untuk itu. Sejak dulu gue tau dia akan jadi seseorang. Gue ikut bernyanyi dengan semua penonton. Sampai waktu menunjukan gue harus pulang. Saat gue berjalan menuju pintu keluar, suara gitar itu menghentikan langkah. Refleks badan gue berbalik kebelakang. Dia sudah duduk diatas kursi, dengan lampu menyorotinya. Gitar itu, berada di pangkuannya dan dia mulai memainkan melodi lagu ini. Ternyata dia gak lupa. "Lagu ini buat seseorang yang pernah hadir dihidup gue. Dia salah satu orang yang buat gue bisa sampai disini. Terimakasih, Bi."ujar nya. Mendadak gue mematung, dada gue sesak. Rasa sesal itu menghantui gue seketika. Air mata gue berlinang, terus berlinang membuat hijab gue basah. Gue bersyukur memberanikan diri hadir. Karena mungkin konser ini, adalah konser terakhir dia yang gue datangi. *** "Bi, reuni kampus dateng ya. Gentala is back!"ujar Arin dengan semangat.
Orang Ketiga by Ghfina
Ghfina
  • WpView
    Reads 63,508
  • WpVote
    Votes 4,582
  • WpPart
    Parts 28
SUDAH TERBIT! YUK PESAN HARD COPY NYA! LINK PEMESANAN DI PROFILE YA TAMAT "Mereka itu cocok banget ya.." "Gue denger mereka pacaran dari SMP loh." "Wah gila sih lama banget ya.. pantes chemistry nya dapet." "Serasi bangetkan?" "Bisa ya langgeng sampe kuliah.." "Yang cewek cantik yang cowok ganteng." Dan hampir setiap saat pasangan pentolan Kampus gue ada pasti diomongin kaya gini. Pasangan Kampus abad ini lah. Si cowok ketua Bem Fakultas si cewek sekertarisnya. Si cowok ganteng si cewek cantik. Pokoknya hubungan mereka jadi relationship goals di Kampus gue. Dan karena suatu hal gue terjebak di antara hubungan mereka. Gue serasa jadi musuh buat shipper pasangan pentolan kampus ini. Apakah gue bisa lari atau mundur teratur agar semuanya kembali seperti pada kedaan semula? Dimana gue tetap nyaman dengan kesendirian dengan koleksi drama korea gue, dan mereka jadi pasangan abad ini di kampus seperti biasanya. Tapi gue gak bisa ngelak kalau rasa didalam hati gue terlanjur berkembang buat si cowok. Dan apa yang harus gue lakuin setelah tau kenyataan konflik diantara mereka berdua? Dan setelah gue berusahan mundur dan menghilang, kenapa cowok ini gak mau mundur dan nyerah? Apa si cowok ini juga punya rasa yang sama kaya gue atau gue yang kepedean? Tapi kalau di bandingin sama si cewek 'aku mah apa atuh...' Untung ada Azka adik tingkat playboy rese yang bisa sangat gue andelin waktu gue galau gak ketulungan.
MASA BIMBINGAN ITU!! by Ghfina
Ghfina
  • WpView
    Reads 279
  • WpVote
    Votes 32
  • WpPart
    Parts 5
"Azka loe Kordinator Tatib?"Pipin terkaget Azka menjawab dengan senyum tipis jumawa. "Liat aja nanti waktu gue show pin.. "ujar Azka bangganya. *** "Uma.. Mabim ituu seruu dikenang tapi gak mau deh kalau disuruh ngulang!"ujar Ervan-Kakaknya masih dengan senyum lebar dibibir. "Seru maksudnya gimana Kak, dibentak gara-gara gak natap mata danlap? Atau disuruh ambil posisi buat push up gara-gara gak full team?"jawab Rumaisha kesal. "Kok kamu jadi pesimistis gini? Mana Rumaisha yang selalu lihat sisi positif di setiap kejadian?" "Perpeloncoan, penindasan dan senioritas! Gak ada sisi positifnya Kak."sahut Rumaisha berapi-api. *** "Nama?" tanya Azka pandangannya lurus menatap perempuan perjilbab putih. "Rumaisha Saleena Kang.." Pandangannya masih ditundukan kebawah. "Kalau bicara tatap mata saya, PUTRI!" Dengan malas Rumaisha mengangkat kepalanya dan menatap orang dihadapannya dengan tatapan menusuk. Sejak detik itu Rumaisha Saleena menabuh genderang perang melawan Muhammad Azka-Kordinator Tatib Masa Bimbingan Anak Fisika. Bagi Rumaisha semua peraturan itu gak masuk akal. Cara senior mendidik mereka gak tepat. Bagi Azka semua peraturan mempunyai makna dan cara tepat mendidik agar berakselerasi adalah dengan ketegasan. Bagi Rumaisha masa bimbingan hanya perpeloncoan. Bagi Azka masa bimbingan adalah pendidikan. Bagi Rumaisha masa bimbingan ajang balas dendam senior pada junior. Bagi Azka masa bimbingan pengajaran senior pada junior. Dan bagi mereka berdua kerja team itu berharga. *** "Sale.. Loe jadi Sekertaris PJ Proker nya Kang Azka.."ujar Olin menatap prihatin Sale-Rumaisha. "Serius Loe Lin?" Apakah pendapat Rumaisha akan berubah jika ada kerja sama terjadi diantara mereka? *** Azka si playboy Fisika akhirnya hanya bisa menatapkan pandangannya ke satu orang saja-Rumaisha. "Makasih Sale.."ujar Azka. "Buat?"Rumaisha keheranan. "Selalu ada buat gue." Dan jantung mereka berdua berdegup kencang saat itu juga.