MuhammadRafiz's Reading List
5 stories
MANUSIA-MANUSIA MUNAFIK by MuhammadRafiz
MuhammadRafiz
  • WpView
    Reads 1,455
  • WpVote
    Votes 49
  • WpPart
    Parts 11
Ketika manusia dikendalikan oleh pemikiran inkoheren dan memaksa diri untuk membenarkan secara logika tanpa teori, maka manusia hanya akan menjadi boneka tali yang dikendalikan oleh pemikirannya sendiri. Di kisah Manusia-manusia Munafik, kebusukan manusia lebih jelas tercium dibandingkan bau bangkai, karena di kisah Manusia-manusia Munafik, manusia lebih memilih memanipulasi kenyataan daripada menyalahkan logikanya untuk mendengarkan orang lain.
ANTARA AL-QUR'AN & AL-KITAB (TERBIT)  by MuhammadRafiz
MuhammadRafiz
  • WpView
    Reads 2,442
  • WpVote
    Votes 467
  • WpPart
    Parts 18
[SUDAH TERBIT] Kesetiaan Bara selama lima tahun membisik hati gelapnya untuk menikahi wanita yang tak berasal dari agamanya sendiri. Iman yang selama ini diajarkan oleh kedua orang tua berakhir dengan kalimat yang menyakitkan, doa atas kesengsaraan bagi anaknya. Pasalnya, Bara lebih memilih wanita yang dia cintai demi menjalin hubungan terlarang tanpa restu yang mengikuti mereka. Nafsu bodoh menghancurkan keimanan sebagai seorang muslim, demi wanita Kristen yang turut mencintainya. Lantas, bisakah keduanya tetap bertahan apabila dihadapkan pada dua pilihan, Antara Al-Qur'an & Al-Kitab; murtad atau muallaf demi kebersamaan untuk selamanya, hingga hari pernikahan tiba?
ALMOND BOY [TERBIT] by MuhammadRafiz
MuhammadRafiz
  • WpView
    Reads 3,499
  • WpVote
    Votes 3,083
  • WpPart
    Parts 16
[SUDAH TERBIT] Generasi kedua Almond Boy telah terpilih, pertanda kehancuran akan segera menyambut dunia. Cahaya yang tadinya bersinar terang, seketika berubah menjadi petaka dan kegelapan saat Kerajaan Terkutuk kembali bangkit ke dunia. Almond Boy akan membawa kamu memasuki dimensi ilmiah tentang aksi, variasi, dan strategi tempur sebuah kerajaan besar dan Warrior High School dalam menghadapi kerajaan legendaris, Kerajaan Terkutuk. Mungkinkah, cahaya akan kembali bersinar dan melenyapkan kegelapan?
BLACK UMBRELLA [TERBIT] by MuhammadRafiz
MuhammadRafiz
  • WpView
    Reads 1,793
  • WpVote
    Votes 1,109
  • WpPart
    Parts 19
[SUDAH TERBIT] Langit sedang menangis dan bumi sedang bersedih. Tanaman yang sebelumnya hidup dengan segar berubah menjadi layu. Bunga-bunga melambai ke kanan dan ke kiri sembari melepaskan mahkota kebanggaannya. Daun-daun berguguran dan terbang terbawa anila. Ranting-ranting yang tadinya tumbuh dengan kuat berjatuhan menyentuh tanah. Dahan-dahan pohon menjadi lunak dan terlepas dari batangnya. Pepohonan merunduk bak bersujud kepada Tuhan-Nya. Langit gelap terhias kilat dan petir bergemuruh menyambar bumi. Angin yang marah semakin menggila, menyapu apa pun yang dilaluinya. Tetesan demi tetesan dari bumantara tak kunjung usai semenjak tiga hari yang lalu hingga bagaskara tak pernah lagi menampakkan dirinya. Cahaya bumi menjadi redup karena tertutup oleh awan gelap ... bumi benar-benar bersedih saat ini. Di bawah tangisan bumantara, berlatar kegelapan dan kedinginan. Seorang anak laki-laki duduk termenung di sebuah ayunan tua, sembari meratapi kesedihan yang dia alami. Air matanya berjatuhan tanpa perlawanan. Meskipun turun dengan deras, hujan tak mampu menutupi tangis yang ia jatuhkan. Kemudian, gadis kecil bernama Aya datang padanya dan memberinya payung hitam untuk berteduh. Dia bilang, "Pakai payung ini, Kak! Agar Kakak tidak kebasahan lagi." *** "Cukup aku saja yang merasakan semua kesedihan ini. Sebab, aku memang ditakdirkan untuk menjadi seorang pengecut." ~Shadboy~
BLACK UMBRELLA 2 [TERBIT] by MuhammadRafiz
MuhammadRafiz
  • WpView
    Reads 3,355
  • WpVote
    Votes 1,463
  • WpPart
    Parts 43
[SUDAH TERBIT] Lagi dan lagi, hujan turun menerpa bumi. Menangis ketakutan tatkala mendengar amarah semesta, dan merengek meradang seperti anak kecil yang kehilangan kasih sayang. Tanpa sadar, bumi yang tenang kembali mencekam, bergemuruh memburu merintih tangisan. Dan lihat, tak satupun orang yang berani menentangnya. Semuanya bersembunyi di balik atap-atap mereka untuk berlindung, sembari menarik selimut yang tebal untuk menghangatkan tubuh. Tetapi, aku tak takut mati! Aku membiarkan diriku bersama bumi yang marah dan menangisi kehidupan ku bersama derasnya rintihan hujan. Bukan aku berani, tetapi karena aku kehilangan orang yang paling ku sayang, bahkan untuk kesekian kalinya. Karena itu, biarlah payung hitam yang menjadi tempatku untuk mengadu seperti di masa lalu, hingga semesta menakdirkan yang terbaik untukku. "Luka di masa lalu sudah cukup aku rasakan. Tetapi, mungkinkah ada kebahagiaan yang tersisa untukku di masa depan?" _Shadboy_