Heningnya malam, menciptakan susunan kata. Dituangkan, hingga tercecer ke sudut ruang. Tersentuh dan membangunkan menjadi harapan.

Lentera Kumbang Air

Hanyalah sebuah coretan puisi yang pernah aku buat UNTUK sahabat-sahabat DAN ahli keluarga yang tercinta TANPA mereka siapalah aku SERTA coretan inilah dapat aku buat BAGI menginspirasikan perasaan aku dalam SEHELAI KERTAS mahupun TEKNOLOGI yang semakin canggih pada abad ini... Sekian terima kasih ku ucapkan kepada yang sudi membaca nukilan yang tidak seberapa ini KERANA bagi aku nukilan inilah yang membawa AKU menulis dalam bentuk puisi yang LEBIH bermakna dan KADANGKALA membawa maksud yang tersirat walaupun hanya sekadar suka-suka...

Ada banyak bait yang tidak pernah bisa kusampaikan, kusimpan di ujung pikiran menjadikannya kenangan.

langkah awal membaca, 1. ingatlah judul bab 2. abjad yang memulai adalah jawabannya 3. kini kau akan tau kenapa puisi ini spesial bukan? Mentari mulai menyapa Menunjukan sinarnya Hanya ada ribuan kata Yang mengungkap rasa yang ada Dipersembahkan untuk penikmat puisi dan penikmat rasa

Puisi adalah caraku mengenangmu tanpa airmata

Kami bawakkan puisi yang ditulis di channel telegram @Cekelatchips ke wattpad . Puisi kami para admin cekelatchips tidaklah sehebat ThefaizIbrahim mahupun Aiman Banna dan Pendakwahcute namun kami cuba sedaya upaya selagi kudrat masih ada :) Moga bermanfaat !

Sajak2 nukilan hati seorang insan biasa...

Walaupun saya tidak bergelut dalam suatu disiplin ilmu seperti mengambil jurusan Sastra, namun bagiku dalam mengungkapkan rasa tidak selalu kita harus dari jurusan Sastra. Dalam tulisan ini saya tidak mencoba membuat karya, tapi ini adalah salah satu ekspresi dari sebuah rasa. Jika ada beberapa filsuf pernah mengatakan aku berpikir maka aku ada " Cogito Ergo Sum " ( Rene Descartes ) dan aku memberontak maka aku ada ( Albert Camus ). Dalam hal ini kita bisa mengatakan 'aku merasa maka aku ada' atau 'aku merasa maka aku berkarya' dan 'aku berkarya maka aku ada.' Maka dalam tulisan ini saya membiarkan rasa itu seperti syair yang mengalir, jika rasa itu menjadi karya maka itu adalah konsukuensi-nya, seperti tulisan berupa antologi ini. Semoga bermanfaat...

Ini adalah tahun pertama saya mulai menulis puisi , dimana tersimpan semua rasa yang tak bisa diungkapkan secara lisan dan hanya tersirat pada syair-syair yang bermakna. Berpuisi adalah ketika rasa berubah menjadi rima, dari pekik tercipta larik, dan derita yang mengimpit menjelma bait.