Vanya; seorang gadis biasa yang hampir tak pernah dianggap oleh sekitarnya. Untunglah masih ada Radith, sahabat yang selalu bersamanya sejak kecil. Meskipun pernah terlibat dalam friendzone, mereka tetap berhasil melaluinya. Hal itu menimbulkan jejak pedih di dalam hati Vanya dan trauma yang cukup mendalam. Seketika hidup Vanya berubah semenjak bertemu dengan Robert. Robert; sang pemburu jiwa manusia. Ia pemimpin dengan kasta tertinggi di jajaran Soleter. Hidup Robert serta-merta jungkir balik saat ia bertemu dengan Vanya untuk pertama kalinya. "Bagaimana seorang manusia bisa hidup tanpa memiliki aura?" tanyanya, membuat isi kepalanya terasa pening bukan main. Lambat laun, rasa penasaran semakin membanjiri tubuhnya. Dan rasa penasarannya itu membunuh dirinya karena perlahan ia pun jatuh cinta... Radith; seorang gentleman yang hampir selalu berada di samping Vanya. Caranya melihat Vanya, seakan ia rela menghadang peluru hanya untuk Vanya. Radith rela melakukan segalanya untuk Vanya, untuk gadisnya yang selamanya akan selalu menjadi sahabatnya. Namun, selama ini Radith menyembunyikan sesuatu... Genre: Romance, Fantasy, Mistery UPDATE SETIAP JUMAT! Jangan lupa sediakan popcorn di sebelahmu ya! :D

[NASKAH DALAM PROSES PENERBIT. PLAGIASI AKAN DI BAWAH KE RANAH HUKUM.] . [HUNTERS AGENT SEQUEL] Ranking 1 Kategori #deepweb (6 Juni 2020) Seakan seluruh rahasia bukan lagi rahasia di sini. Kebusukan dan akal sehat telah bercampur menjadi satu. Segala hal yang disembunyikan dengan susah payah, kelak semuanya akan terungkap juga. Kita berbicara mengenai kebenaran. Kita juga berbicara tentang kepentingan. Hal yang tak pernah disangka, benar-benar akan terkuak di sini. Ini semua adalah tentang Vina. Tentang hidupnya, tentang ayahnya. . Tentang musuh terbesar Hunters. . Jika saja Vina bisa memilih, mungkin ia jauh lebih memilih untuk tidak lahir saja di dunia. Kenyataan begitu pahit, dunia teramat kejam. Antara dirinya dan Hunters, juga hubungannya dengan ayahnya terjadi begitu menyulitkan. Vina tidak bisa memilih, ia berada di antara keduanya. "Andai saja ada tombol uninstall untuk hidup," keluh Vina dalam hati.