asmara tidak pernah datang dalam satu arah, mereka bergerombol membentuk cokelat-cokelat yang manisnya buat mabuk kepayang. mengikat kita seperti kumpulan mawar dalam genggaman. dalam kasusnya, meromantisasi percintaan adalah hal yang sederhana, namun bisakah mereka abadi dalam perasaan? hati yang mudah dibalikkan itu seperti penyakit yang mengecewakan. kemudian menangis bersama wangi parfumnya adalah sebuah kepayahan mutlak. sering kali kita lupa bahwa selama ini menjadi budak asmara yang sudah terjatuh dalam kebodohan, lalu menyesal hingga menangis serupa dengan kebiasaan. asmara mana yang perlu kita percayai rupanya? bisakah dia menjadi sesosok cantik jelita bersama lipstik marunnya, atau gagah rupawan yang menunjukkan perutnya? kita tidak pernah tahu, dan mungkin mustahil tahu. sebab mereka bersembunyi dalam sesuatu yang asalnya tak bernama.

Ini tentang seberapa hitam dan putihnya sebuah kehidupan, hal-hal indah yang datang bersamaan dengan kejahatan. Lantas luka-luka dan lebam adalah penghias diri yang acap kali terlihat dari hanya sekadar senyum atau gurat gembira. Semua fana yang silih berganti, nyatanya bahagia adalah masa paling singkat yang pernah direngkuh manusia. Lantas dengan apa para manusia yang kesepian berteman? Oleh Project A 20 Februari 2024 - 5 Maret 2024

Oneshoot from 14 authors

Untuk disposisi seperti apa yang terjadi padamu, mengganggu yang atraktif di beberapa sudut, tidak ada godaan yang begitu besar seperti oportuniti untuk memperoleh ketenangan atas basis segala situasi buruk yang hadir; juga tidak ada gagasan yang lebih atraktif bagi seorang seperti dirimu, misalnya popsikel di tengah hari, tidak, melainkan kau hanya ingin bernapas tanpa tersendat. Ironisnya, itu sulit. Kau ditantang untuk merusak kotak suara di kerongkongan. Kau masuk pada kompetisi paling tolol, berlari dan membuat pergerakkan meliku karena ruang gerak terbatas. Lambat laun juga sumber air mata menjadi tempat yang kering kerontang laiknya telah terkena kemarau akhir senturi. Inhaler harus dipersiapkan karenaㅡbayangkan apa yang terjadi saat satu entitas dengan figur hitam hancur dengan adisi darah beraromatik laiknya bangkai datang telak di hadapanmu dengan bunyi mimpi buruk, atau bahkan eksistensi pembunuh paling tak beradab nan durjana yang siap mengambil jiwa dan ragamuㅡtepat, pernapasanmu akan menjadi salah satu sorotan. Tidak mudah untuk mendapatkan ketenangan. Hantu berkerumun. Pembunuh mengintai. Detak jantung bak musik perang. Darah. Darah. Darah. Kematian. Namun ada satu yang bisa menjadi benteng. Tatkala ada luapan energi eksentrik yang membuat sirkumstansi berubah redum dan hitam, jangan lupa untuk melirik eksistensi Tuhan. Mereka berkerumun di depanmu, invisibel, dan kuat; tetapi, pada hakikatnya mereka hanyalah segelintir entitas bengah yang mudah dihancurkan. Namun, sayang sekali, bukannya jahat dan licik yang dominan selalu menuntun pada viktori yang gemilang? Jadi, bisakah gagasan itu diubah? Atau, bisakah Tuhan membantu? Yang paling penting, bisakah kau mempertahankan jiwa dan ragamu agar tidak dicuri?

Peliknya hitam dan merah predestinasi biarkanlah jatuh hingga inti bentala. Eksis mintakat untuk dolan dan penuh dengan manisan lebah. Coba biarkan sanubari dan serebrum menerima esensi hidup yang syahda dan jenaka. Predestinasi memang sekali-kali mesti diisi oleh lini romansa dan juga rasa selayaknya anekdot, bukan?

Bila daksamu terlampau tenat, atma diselimuti masygul muluk-muluk, singgahlah pada tempat yang menurutmu paling aman. Sejemang berpaling dari semesta yang enggan mengasihani sukma penuh duka. Didampingi cerita sederhana dari coretan-coretan cilik penulis bersahaja. Kisah yang ditulis penuh rahsa. Di sini, selaksa kisah ordinari dari kami. Nukilan fragmen tinta yang tak seberapa. Hendaknya kuasa meringankan penat dan lara. {ONESHOOT STORY OF BANGTAN MEMBER 3.0 } 14 AUTHORS COLLABORATION 🔥 @RanEsta13 @min-Yoona9 @salwa-ptr @Taeslandlady @zhwourlovV @araleyy @moonlatae @pandachimi @kimtaelul @Vinsaass @Viiintae @seryzcyan @casadelcisne @min_iren