Cerita tentang kehidupan pernikahan Beby dan Sean yang tidak mudah.

[TSDP #5] Ini hanya tentang daftar keuntungan di atas selembar kertas bertandatangan. Akan ada akhir. Tidak akan menjadi apa-apa. Semua selesai setelahnya. Yakin sekali. Mereka pikir, takdir tidak akan ikut campur pada sebuah kesepakatan. 11/02/23 s.d 07/07/23

My Heart's I Having sex mungkin sudah lumrah di sebagian kalangan anak remaja zaman sekarang, apalagi jika kita berkiblat pada budaya barat. Tapi tidak dengan gadis yang bernama Angelin Stavenson, Gadis manis nan lugu, gadis manja yang dimanfaatkan oleh seorang laki laki brengsek hanya untuk kepuasan hasratnya. "Aku hamil Zi" "Aku belum siap memiliki anak, masih banyak cita cita yang harus aku gapai, Gugurkan saja" - Zivanto Sandjaya Bajingan bukan? *** *Anak keci-keci mohon agak menjauh ya hehehe")

Uang adalah penguasa dunia yang membuat roda hidup tetap berputar. Febi akhirnya mengakui kebenaran kutipan itu setelah memikirkan kemungkinan menjual diri demi mendapatkan uang. Kondisinya tidak ideal untuk mendapatkan pekerjaan sesuai disiplin ilmunya. Ketika Febi akhirnya memutuskan menerima tawaran untuk menikah dengan seseorang yang dikenalnya di kelab tempatnya pernah bekerja, dia menyadari bahwa uang ternyata tidak sepenuhnya membebaskannya dari masalah. Pernikahan yang dilakukan demi uang itu akhirnya membuatnya terjebak dalam masalah lain yang lebih pelik dan berujung pada penyesalan.

Nadia adalah perempuan polos yang menikahi duda satu anak terhormat dan mapan di desa dengan perbedaan usia yang cukup jauh. Keduanya berasal dari latar belakang yang berbeda, Nadia yang childish dan polos akibat dari perceraian Mami Papinya sejak kecil, Dama dengan bayangan mendiang istrinya di masa lalu yang berujung selalu membandingkan Nadia dengan mendiang Kalisa. Dua manusia dengan permasalahan mereka masing-masing. Nadia yang begitu cinta mati dengan Dama, dan Dama yang perasaannya masih terikat masa lalu bersama Kalisa. Bagaimanakah mereka ketika dipersatukan dalam bahtera rumah tangga?