⛅ faves
3 stories
Blooming Like a Rose [Abiana] by dina-saurus
dina-saurus
  • WpView
    Reads 8,685
  • WpVote
    Votes 1,184
  • WpPart
    Parts 24
• Abiana dan setangkai mawarnya • Bergulung dengan ombak adalah rintangan shahih ketika berenang di dalam samudera kehidupan. Bertahan atau menyerah bak persimpangan di ujung jalan, dan hak atas memilih ada dalam kendali akal sendiri. Menjadi kuat bukan serta merta didapat lewat tawa, namun luka berbalut duka nestapa. Sebab terjerembab adalah syarat mutlak menjadi manusia. Tetapi buat catatan di dalam kepala, sekalipun jatuh 100 kali, pastikan raga dan jiwa bangkit 101 kali. Dari sekian banyak cita-cita yang Abiana tulis di dalam notesnya, ada satu yang begitu ia dambakan untuk menjadi bagian dari dalam dirinya. Yakni, mawar. Betapa naifnya seorang Abiana tatkala dirinya berpikir dapat mengesampingkan segala rapuh dan menanggung beban luka seorang diri. Dia bukan hero di dalam komik, pun dia bukan robot yang bisa terus hidup selama diberi baterai, dia hanya seorang putri Adam dan Hawa, dengan segala duka dan keputus asaan di segala sudut tubuhnya.
Sakana by dina-saurus
dina-saurus
  • WpView
    Reads 78,771
  • WpVote
    Votes 8,522
  • WpPart
    Parts 35
Kala hidup meminta kita untuk lebih menghargai seseorang, sudah sepatutnya kita menurut. Bukan lantas menepis dan menolak. Sebab ketika nanti semua telah berubah, sang waktu tidak akan pernah menuruti ego dan dengan baik hatinya mengantarkan kita ke masa lalu. Arkana, ia tidak pernah tahu bahwa semua kisah putih abu-abunya, terikat bersama Sarah. Arkana pikir, hanya Alessia satu-satunya perempuan dan tidak akan ada yang lain. Namun, seorang Sarah berhasil memecahkan statement tersebut. Membumihanguskan seluruh pikiran konyol berbapakan lebai yang selama ini ada di dalam kepala Arkana. Arkan terlalu, ah sudahlah, ia memang sosok dingin dengan hati konyol yang terlalu dibutakan oleh cinta. "Makan tuh cinta, dasar bego!" • sa.ka.na •
Karena Katrina by galaxywrites
galaxywrites
  • WpView
    Reads 305,840
  • WpVote
    Votes 44,205
  • WpPart
    Parts 45
Katrin sebel banget sama Pak Anjar, guru matematikanya yang doyan diskriminasi itu. Gara-gara nilai ujian matematikanya yang di bawah standar, dia harus berurusan dengan Garvin atas perintah bapak itu. Garvin itu memang luar biasa pintar. Segala rumus matematika sudah ia hapal di luar kepala. Pelajaran lain pun mampu ia kuasai dengan baik. Poin plusnya, dia punya tampang cakep yang bisa bikin cewek mana pun terpesona. Sayangnya, cowok itu kelewat serius! Menurut Katrin, diajarin matematika oleh Garvin itu udah kayak didikte oleh Hitler. Nyeremin! Image-nya sih cool, tapi sekali ngomong, langsung bikin Katrin pengin lempar kursi saking emosinya. Dan yang bikin Katrin rasanya mau terjun bebas, cowok itu meremehkan hobi menggambarnya. Katanya, Katrin nggak mungkin jadi orang sukses hanya dengan modal nyoret kanvas di Ipad kesayangannya doang. Katrin sebel, jengkel, dongkol, dan sebangsanya. Tapi yang bisa dia lakukan hanyalah mengelus dada sabar. Mendebat cowok itu sama saja berusaha berbicara menggunakan bahasa Alien karena hanya bikin bingung, pusing dan sia-sia. Katrin berharap penderitaannya di kelas matematikanya segera berakhir. Ya kali dia bisa tahan berurusan lebih lama lagi dengan makhluk bermuka datar itu.