Ada cinta yang hanya bisa dipeluk dalam sunyi, ada kehilangan yang menetap seperti bayangan. Ada rindu yang menggigil di sudut waktu, ada luka yang tak lagi mencari obat. Perasaan-perasaan itu mengendap dalam dada, tak terucap, tak terjawab, hanya bergetar di antara detik-detik yang terus berjalan. Kumpulan puisi ini adalah cermin dari yang tak tersampaikan, rumah bagi emosi yang tak menemukan tempatnya. Sebuah perjalanan melintasi cinta yang menghangatkan sekaligus menyakitkan, kehilangan yang terlalu berat untuk dilupakan, harapan yang bertahan di ujung keputusasaan, dan segala yang pernah kita rasakan tanpa benar-benar kita pahami. Sebab tak semua rasa punya nama, tapi semuanya nyata.

Ada kisah yang selesai dengan indah, ada yang berakhir tanpa penjelasan. Ada pertemuan yang melukis senyum, ada perpisahan yang menyisakan luka. Dalam setiap detik yang berlalu, kita meninggalkan jejak-fragmen-fragmen kecil yang membentuk siapa kita hari ini. Kumpulan cerpen ini adalah jendela menuju berbagai rasa: cinta yang tak sempat diungkapkan, kehilangan yang masih membekas, tawa yang menyembunyikan luka, dan harapan yang bertahan meski hampir pudar. Setiap cerita adalah refleksi dari kenyataan yang pernah singgah, entah dalam ingatan, mimpi, atau kenyataan yang tak ingin kita akui. Karena pada akhirnya, kita semua adalah kumpulan fragmen yang tertinggal, mencoba mencari arti di antara yang pergi dan yang tetap tinggal.

Menceritakan kisah tentang kehidupan Beberapa pemuda yang tinggal di sebuah Asrama. Awalnya Mereka menjalani kegiatan mereka seperti mahasiswa biasa, namun seiring berjalannya waktu banyak kejanggalan yang bermunculan tentang asrama ini. Membuat Para Pemuda ini penasaran dan ingin mencari tahu kebenaran tentang asrama ini. Mulai dari situ satu per satu kebenaran mulai terungkap dan kembali. banyak fakta yang membuat mereka sangat terkejut. - WAKTU UPDATE BAB TIDAK MENENTU! Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan

"Last Day of 2024" adalah refleksi pribadi tentang perjalanan penuh makna selama satu tahun. Dalam narasi ini, saya ingin menceritakan setiap bulan sebagai bab yang menyimpan kisah unik-harapan besar di Januari, kehilangan di Maret, keberanian di Mei, hingga perpisahan di Oktober dan November. Meski penuh dengan tantangan, kegagalan, dan air mata, tahun 2024 menjadi buku berwarna yang mengajarkan pentingnya menghargai waktu, menjalani hidup dengan mendalam, dan menemukan kekuatan di tengah badai. Kini, di penghujung tahun, saya ingin menyambut 2025 dengan tekad untuk terus melangkah, percaya bahwa hidup adalah perjalanan yang pantas diperjuangkan. *Fiksi Biografis *Ini adalah versi pertama *Akan ada Update untuk pengembangan semua Bab di akhir nanti

Rully adalah seorang remaja yang tinggal di sebuah kota kecil, menjalani hari-hari yang tampak biasa di permukaan, tetapi menyimpan lebih banyak hal daripada yang terlihat. Tahun 2022 menjadi titik balik dalam hidupnya, tahun di mana ia menemukan secercah cahaya yang selama ini terasa jauh dari genggamannya. Sosok perempuan itu datang seperti angin segar, membawa kehidupan baru bagi Rully yang hampir tenggelam dalam kehampaan. Namun, kebahagiaan itu tidak bertahan selamanya. Seiring bergulirnya waktu menuju akhir tahun, sesuatu terjadi. Sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata biasa, seolah-olah garis waktu itu sendiri sedang memainkan perannya dalam kisah hidup Rully. Apakah semua ini hanya kebetulan, atau ada sesuatu yang lebih besar yang menghubungkan tahun itu dengan masa lalunya, atau bahkan masa depannya? Inilah kisah Rully di tahun 2022, bagian pertama dari serangkaian cerita yang lebih besar. Sebuah perjalanan yang mungkin lebih dari sekadar kenangan. SETIAP MINGGU UPDATE! Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan.