Adis dan Natha-dua hati yang seharusnya tidak pernah saling mengenal. Dari musuh bebuyutan di sekolah, saling membenci dan menghina, hingga takdir mempertemukan mereka dalam situasi yang tak terduga. Natha, pemuda yang awalnya hanya dianggap sebagai musuh yang tak berarti, ternyata menyimpan banyak rahasia, termasuk kenyataan bahwa dirinya mengidap penyakit yang tak bisa disembuhkan. Namun, di balik kebencian yang mereka saling lemparkan, tumbuh benih-benih cinta yang tak bisa dihindari. Adis yang awalnya hanya ingin membalas dendam, mulai merasakan kehangatan yang tak pernah ia duga dari sosok Natha. Dan begitu Natha membuka hatinya, Adis pun mulai jatuh cinta-meski pada saat yang sama, mereka tahu waktu mereka sangat terbatas. Sampai akhirnya, setelah berjuang bersama melawan rasa sakit dan perasaan tak terucapkan, Natha pergi meninggalkan dunia ini, meninggalkan Adis yang masih berjuang untuk menerima kenyataan. Satu-satunya yang bisa Adis lakukan adalah menjaga janji untuk tetap mencintai dan bahagia untuk Natha, meski hatinya terasa hancur. Sebuah kisah tentang perasaan yang tumbuh dari kebencian, tentang dua jiwa yang akhirnya bersatu meski takdir memisahkan mereka. Karena beberapa cinta, bahkan setelah kematian, tetap tinggal dalam hati-selamanya.

Sekuel cerita Rendika. Disarankan membaca cerita 'RENDIKA' terlebih dahulu "Rendi, apa yang kamu lakukan?" "Aku lagi ngelatih Bang Calvin maling mangga" _____ "Saya sungguh minta maaf atas kesalahan saya selama ini Tuan muda. Tapi saya mohon jangan---" "Nggak, pokok nya Lo harus ke sanggar Tante Jamet. Nanti kalo Lo udah jadi artis tiktod kan gua juga yang bangga!" ____ Tut "Bukan aku yang kentut. Pokok nya bukan, kalo kalian masih liatin aku kaya gitu, bakalan ada bom nanti malem di kamar kalian!" _____ "Mom, nikah sama aku aja yuk. Tinggalin Daddy, udah jelek, miskin. Ah galaik lah pokok nya!" _____ "Ayang kenapa hem? ada masalah ya? sini ayang cerita sama Abang. nanti Abang beliin skincare, tapi senyum dulu dong. Abang rindu senyum ayang yang kaya Falaq itu!" ____ "Untuk merayakan kembali nya babang Rendi. mari kita semua menundukan kepala dan goyangkan bokong. Siap bolos?!!" ____ "Mom, capek...." Mau tau kenapa aku buat sekuel ini? Jujur aja, aku belum bisa cari referensi. Rasanya nulis Rendi itu berbeda, ada daya tarik tersendiri yang buat aku seneng sama cerita ini. ditambah banyak yang minta sekuel Rendi karena kurang adegan sama keluarga Lacosta nya. please don't copy my story. please banget, aku langsung down kalo liat plagiat. papay.

Kehadiran Rendi adalah beban bagi kedua orang tua nya. Itu sebab nya, tidak ada alasan untuk mempertahankan pernikahan kedua orang dewasa itu. Rendi tidak mengenal keluarga bahagia, apa lagi merasakan hangat nya sebuah keluarga. Kehidupan nya terlalu monoton. Setidak nya begitu, sebelum ia bertemu dengan wanita yang menangis di bangku taman, atau bersembunyi di mobil seorang pria yang menodongkan pistol kearah nya. Sejak itu, kehidupan Rendi berubah. Rendi mengenal hangat nya sebuah keluarga, dan Rendi merasa berharga. Hingga tidak peduli bahwa ternyata ia sudah masuk lingkaran para Mafia. "Anak itu sebuah anugrah, titipan yang kuasa untuk orang-orang istimewa" Rendi "Kehadiran kamu itu penting. Dunia Mom tidak sesuram dulu" Lia "Kamu tau? Kamu berharga. Lebih dari seribu alasan mengapa" Daniel. Bukan cerita bxb, homo, yaoi dan sejenisnya. Kuy lah baca. No plagiat! Silent readers mingir, gue lagi gak mau sedekah!