[Sudah Tersedia di Shopee] Kepalaku sedikit menoleh, mataku kusorotkan kepada dua insan yang tengah bergaduh di ruang tengah. Di satu sisi aku sudah terbiasa melihat pemandangan ini, tapi di sisi lain aku juga lelah dengan keadaan ini. Ribuan kali hatiku menjerit tak kuat, tatkala melihat ayah dan ibuku saling memaki, bahkan saling menyakiti. Suara nyaring pukulan dan lemparan pecah beling seakan menjadi musik yang paling menakutkan bagiku. Tak ingin kudengar, tapi terus saja menghiasi hariku dengan dendangan suramnya. Kapan semua ini akan berakhir? . . Note : Cerita ini mendapat predikat 'JUARA 3' dalam event novelet yang diselenggarakan oleh Catur Media Gemilang (CMG).

Erina Pramaswati masih terobsesi dengan cinta pada pandangan pertama yang ia temui di sebuah perlombaan tingkat SMP yang pernag ia ikuti. Tanpa tahu nama, asal sekolahnya dan informasi apapun menyangkut anak laki-laki itu, Erina masih amat terobsesi dengan anak laki-laki asing yang memberikan senyuman yang menawan hatinya. Empat tahun berlalu, Erina yang sudah menginjak kelas sebelas masih belum bisa menerima laki-laki manapun yang mencoba membuktikan perasaannya. Erina masih sama seperti dulu, menginginkan laki-laki dengan senyuman menawan hadir di kehidupannya saat ini. Suatu waktu, di kantin sekolah, Erina mendapati senyum yang sama persis seperti senyum laki-laki yang dulu ia temui ada pada sosok Abbas yang berdiri tepat tiga meter di hadapannya. Merasa yakin jika senyum itu adalah kepunyaan laki-laki yang selama ini ia cari, Erina berusaha mencari tahu sosok Abbas. Apakah Abbas adalah laki-laki yang selama ini dicari Erina?

Revisi