[a jaerosé fanfic] Roseline Azelia, si murid yang anti matematika, apalagi sama gurunya. Eh, tapi malah harus dihadapkan dengan guru matematika itu hampir setiap hari karena remedial terus-menerus. Namun, siapa yang menyangka kalau guru matematika itu menaruh perasaan pada Roseline? "saya mau kamu bantuin saya koreksi hasil ujian kelas 10, tapi kalau kamu gamau..saya punya hukuman yang lain.." "kalau yang itu, kita akan sama-sama enak." -Jeffrey "GURU EDAN!!!" -Roseline [Jeffrey's bucin side] Highest Rank #2 in parkchaeyoung #1 in parkchaeyoung Cover - Foto & background = Pinterest - Cover edit = ©donteatmypizzasx

✔✔✔ Cerita ini di apresiasikan untuk debut solo Rose dan debut aktor Jaehyun, congratulation "Kamu gak perlu mikirin itu, yang harus kamu pikirin sekarang-" kata Jaehyun sambil melihat ke sekitar karna takut ada yang menguping "menerima pernikahan kontrak itu" • 26 Januari 2021 - 3 Juni 2021 (END)

Sequel : How Bad Do You Want Me? [ Diharapkan baca yang pertama terlebih dahulu ] *** Tidak ada kisah yang betul-betul berakhir kecuali kematian telah mengecup raga. Dunia fana ini memang agaknya selalu dipenuhi setumpuk kausalitas yang takkan bisa dielakkan lagi. Masih banyak buku yang harus diselesaikan. Masih banyak jalan yang perlu ditempuh. Masih ada banyak cerita yang harus dialami sebagaimana mestinya. Menyadari bahwa hidup tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Rosa mulai meragu. Langkahnya lagi-lagi mulai tertatih. Ketakutan sudah berubah menjadi teror tatkala semakin sering menghabiskan waktu dengan Arzan. Akankah Arzan bisa bertahan sampai akhir meskipun Rosa memiliki begitu banyak duri? ©Salsha Defi, 2021

Sebagai manusia, wajar-wajar saja bila Rosa tak mengerti banyak hal. Namun dari semuanya, Rosa paling tidak mengerti dengan : 1. Jalan hidupnya; 2. Perempuan menjaga makan ditempat umum (Terlebih didepan crush); 3. Para ibu dengan motor; 4. Dia disebut mirip chipmunk; Dan yang terakhir, Arzan yang tetap mengganggunya dengan kata 'suka' sementara sudah ribuan kata penolakan yang dilempar percuma padanya. Arzan tetap tak menyerah.