Ini tentang Ainun. Bukan Ainun istri dari B.J Habibie. Tapi Ainun Fiha Salsabila yang tidak pernah benar-benar punya rumah. Yang dia miliki hanyalah atap tempat suara pertengkaran bergema, dan dinding yang menyimpan tangis tanpa suara. Dia memilih pergi-bukan untuk kabur, tapi untuk mencari napasnya sendiri. Yang tidak dia tahu, kepergiannya justru menuntunnya pada sesuatu yang tak pernah ia punya sejak awal: rumah yang sesungguhnya. Tempat di mana seseorang menatapnya... bukan untuk menyalahkan, tapi memahami.

Manusia adalah makhluk sosial, saling membutuhkan satu sama lain. Tidak peduli seberapa banyak hartanya, seberapa menawan rupanya, bahkan seberapa tinggi jabatannya, manusia akan tetap saling membutuhkan satu sama lain. Mati tidak bisa memandikan diri sendiri, perlu dimandikan orang lain. Mati tidak bisa salat sendiri, perlu disalatkan orang lain. Mati tidak bisa berlari ke makam sendiri, perlu diantar orang lain. Lantas apa yang harus kita sombongkan jika masih membutuhkan orang lain?