Sama halnya seperti semburat warna pelangi Gugusan bintang di langit dan aurora Borealis Beberapa entitas indah memang diciptakan untuk dipandang Bukan untuk diraih apalagi dimiliki Bagaikan mengharap pakistan bersatu dengan India Jangankan kasih sayangnya, perhatian darinya saja tak dapat ku miliki Ini bukan bagaimana aku mengisahkan cerita cinta dalam hidupku, kisah ini tak berisi bagaimana aku bertemu gadis cantik karna tak sengaja menabraknya atau tak sengaja satu kelas dengan dia, kemudian kami saling jatuh cinta dan bahagia. Tidak ini jauh dari kisah seperti itu. Aku ingin menceritakan kebohongan mamaku yang mengatakan kalau semua akan baik-baik saja. Aku ingin menceritakan kebohongan mama yang katanya akan menemaniku selamanya dan aku juga ingin menceritakan kebohongan mama tentang bagaimana indahnya memiliki saudara. Aku tak mengerti bagaimana bisa wanita yang paling ku percaya tega membohongiku, aku masih tak mengerti bagaimana Tuhan menuliskan kisahku ke arah mana, ia memberiku air mata tapi sepertinya lupa menuliskan kata bahagia, setelah semua kebohongan itu ku terima, setalah takdir itu Tuhan mainkan kehidupanku banyak berubah. Kepedihan dan penderitaan mulai tertarik untuk singgah. Meninggalkan rumah, dan tinggal dengan manusia-manusia random akan menyenangkan pikirku, hingga aku lupa jika salah satu dari mereka adalah sumber luka yang nyata. Sia-sia aku lari ternyata luka itu turut mengikuti, ingin mencoba membenci tapi aku tak akan pernah sanggup perangi. Hingga kini luka itu abadi dalam hati.

Ketika manusia di luaran sana berlomba-lomba untuk mendapat undangan agar bisa bersekolah di sini, berbanding terbalik dengan kami yang telah masuk di sekolah ini. Bagi kami, bersekolah di tempat ini adalah mimpi buruk yang tak ada akhir kisahnya. Yang dahulunya ketika memasuki tembok besar ini merupakan sebuah kebanggaan, kini kami sadari pemikiran itu salah kaprah. Karena tembok itu adalah gerbang menuju neraka. Yang akan menyeret mereka kepada kesulitan. Ketika kenyataan tak sesuai ekspektasi, maka kamu harus siap untuk menghadapinya. -Eight Fighter Voice ~Kamu bisa menggunakan suaramu ketika kamu telah berulang kali memutar otakmu~ 🎼School of Magic Voice🎼

"Bisakah kita memandang langit yang sama, pada waktu dan tempat yang sama, dengan perasaan yang sama?" -Kezia Lizina Alexandra "Entah memang dirinya yang menarik, atau hanya hatiku saja yang tertarik." -Fenly Christovel Wongjaya "Hanya senyum itu yang ingin ku liat setiap waktu. Meski aku sadar, bukan aku alasan di balik senyum itu tercipta." -Ahmad Maulana Fajri "Ingatanku mungkin saja dapat melupakanmu, tetapi hatiku tahu pada siapa dia harus berlabuh." -Muhamad Fikih Aulia The Most Impressive Ranking #1 annabelle dari 32 cerita #1 starbe dari 32 cerita #1 shella dari 160 cerita #1 fiki dari 323 cerita #4 chelsea dari 418 cerita #5 kezia dari 158 cerita #8 un1ty dari 569 cerita #14 fenly dari 449 cerita #21 ricky dari 520 cerita #29 farhan dari 844 cerita #32 zweitson dari 283 cerita #35 shandy dari 377 cerita #36 fajri dari 648 cerita #38 gilang dari 1.3k cerita #504 fiction dari 36.9k cerita #598 indonesia dari 44.8k cerita #673 wattpad dari 36.6k cerita #771 sahabat dari 73k cerita #960 fiksipenggemar dari 29.1k cerita

Semuanya berubah, semuanya hilang setelah trauma menimpaku saat itu. Seketika semua gelap seperti langit malam. Teka teki kutemukan di sekolah baruku dan perlahan masa laluku terungkap.. -Cerita Fiksi- *Hanya nama yang dipakai sama. Watak, cerita, umur, dan latar hanya fiktif*

"Semua hanya perihal ditinggalkan dan meninggalkan. Akhirnya tetap sama, yaitu kehilangan. Fase di mana lo akan sadar jika seseorang itu sangat berarti di dalam kehidupan lo selama ini." "Tapi, kalau gue lebih baik meninggalkan daripada ditinggalkan sama lo, Bang." Shandy tertawa. "Siapa lo bisa mengatur semua hal yang ada di dunia?" Kehilangan memang selalu menjadi hal paling menakutkan di dunia. Di saat tawanya tak lagi menggema, itu berarti tak akan ada lagi cerita yang bisa dibagi bersama.