Sebuah sekolah elit menghadapi ancaman dari sesuatu yang tidak bisa dipahami oleh semua orang. Semenjak kematian tidak wajar salah satu muridnya, terror-terror mengerikan yang berhubungan dengan kematian murid tersebut mulai terjadi dan mengancam kehidupan para murid. Seorang murid yang menyadari kejanggalan semenjak kematian pertama mulai menyelidiki rahasia-rahasia yang tersembunyi. Misteri apakah yang akan dia pecahkan? Dan bagaimana sekolah ternama tersebut menghadapi hal yang akan merusak reputasinya? Lustesia's Third Story, 08 June 2022

Satu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan perlakuan kasar dari sang Papa. Disatu sisi dia juga bahagia bisa menjadi pacar dari cowok paling pintar di sekolah. "Boo?" "Ya." "Saat aku udah nggak kuat untuk bertahan. Aku mau kamu tetap jadi Boo yang aku kenal. Jangan pernah berubah dan jangan pernah menyepelekan hal kecil yang membuat kamu kehilangan. Karena kamu nggak tahu kalau hal kecil yang kamu abaikan bisa menjadi penyesalan kamu." "Saf?" "Boo, aku udah nggak kuat. Sakit banget rasanya."

Grasta memiliki mimpi yang sederhana, ia hanya ingin melindungi keluarganya. Namun realita kehidupan jauh dari yang ia harapkan, karena keluarganya telah direnggut satu - persatu dari takdir yang begitu menyedihkan. Belajar dari pengalaman, Grasta akan melakukan apapun untuk melindungi keluarganya, yang kini hanya tersisa Savita, sang adik perempuan. Sayangnya, harapan itu tak semulus yang Grasta kira. Adiknya mulai terjebak dengan takdir yang begitu kejam. Tak ingin kenangan buruk terulang kembali, Grasta berusaha sekuat mungkin untuk menjauhkan sang adik dari takdir busuk. Naas, disaat tujuannya belum tercapai, Grasta tewas dengan tragis. Seolah takdir memberikannya kesempatan kedua, Grasta telah dibangkitkan kembali oleh sesosok wanita yang bernama Punica. Entah itu sebuah takdir atau hal yang direncakan. Grasta dan Punica memiliki tujuan yang sama. Yakni membunuh Sang Dewa Penyelamat. Namun hal itu tak semudah yang diucapkan. Melawan Sang Dewa Penyelamat secara tidak langsung menjadi musuh umat manusia. Menjadi musuh umat manusia yang mengartikan pula menjadi musuh para Pandhawa, anak suci dari dewa, sang pelindung umat manusia. Dengan membawa pasukan Kurawa, serta memiliki koneksi terhadap ke 7 Raja Iblis, Punica sudah menyiapkan strategi untuk melancarkan perlawanan. Punica semakin memantapkan keberhasilan, dengan kedatangan dari pria itu, Grasta Grinblatt