Ini adalah fanfic dari karya aslinya, aku menulis ini untuk menemukan epilog yang kuinginkan sebagai pembaca karena epilog karya aslinya adalah open ending maka aku bisa melanjutkan epilognya. Untuk yang belum baca novelnya sampai tamat sebaiknya jangan membaca fanfic ini karena mengandung spoiler. Aku pikir aku harus memberi peringatan tambahan untuk fanfic kacau ini. Fanfic ini kutulis untuk menangani emosiku setelah membaca ORV, jadi banyak hal yang tidak masuk akal dan benar-benar tidak berkaitan jika dibaca ulang. Jadi, jika mengharapkan fanfic yang menyentuh dan ending atau cerita yang bisa dipahami, disarankan jangan membaca fanfic ini^^... Hehe... Sebenarnya, aku mau membuat versi lain atau revisinya, tapi untuk yang ini tidak akan kuunpublish. Deskripsi : Han Sooyoung perlahan membuka pintu itu dengan harapan putus asa. Bagaimana jika itu harapan palsu? Bagaimana jika hal yang lebih buruk terjadi? Bagaimana jika sekeras apapun mencoba berharap itu mungkin, itu tidak terjadi? Saat pintu itu terbuka, ruangan terang dengan jendela terbuka lebar dan tirai berkibar terlihat. Semua kertas-kertas yang telah dia tulisi bertebaran dimana-mana. Han Sooyoung menyeringai seperti orang idiot lalu melangkah masuk sambil menyaksikan kesimpulannya. [Cerita ini hanya untuk satu pembaca itu] *** Selamat membaca~

Omniscient reader viewpoint x readers -maybe dokjaxreader ;3 Ini bukan cerita khusus... Ini hanya cerita tentang seseorang yang terjebak dalam novel yang baru selesai dibacanya... "Nuna yang baik hati, sebenarnya kau siapa?" "...Aku hanya orang yang ingin melihat happy ending." ********************************** Hewoo semua~ Ini fanfic orv pertama ku UwU *:･ﾟ✧ Mohon dukungannya yak~ (ﾉ◕ヮ◕)ﾉ*:･ﾟ✧ ⚠Notice!!⚠ *Novel dan manhwa Omniscient Reader's Viewpoint adalah milik author Sing n Song!! *Mengandung spoiler!! *BAHASA KASAR TANPA SENSOR!!! *Reader insert!!! *Sebagian gambar diambil dari Google dan Pinterest! *No jiplak jiplak club! *Beberapa karakter tidak ada di ORV *Slow up

Sebagai pangeran underworld, Kim Dokja lelah dengan segala tugas yang diberikan kepadanya. Dia hanya mau liburan, setidaknya untuk besok saja, di hari ulang tahunnya. Dengan nekad, Kim Dokja yang sedang berada di roma untuk konferensi pers melarikan diri pada suatu malam, bagaimanakah akhir dari pelarian kim dokja? Mampukah dia menikmati libur pada hari ulang tahunnya?