SuhailahLala5
- Reads 323
- Votes 33
- Parts 11
"Assalamu'alaikum, Ai."
"Wa'alaikum ...," salam ku terhenti setelah ku putar badanku dan mengetahui sosok lelaki di depan ku.
Masih teringat jelas suara salam tadi, sangat menyejukkan.
_Apa ini?_
_Mengapa suaranya begitu tenang?_
Parasnya nyaris sempurna, lebih dari yang ku lihat ketika rapat perpisahan kemarin. Matanya ku tatap, teduhnya mengartikan ia pria baik juga Soleh.
_Ya Allah, inikah makhluk mu?_
"Ai. Hei, Ai!"
Aku tersadar. Ternyata sudah cukup lama aku memandanginya.
"Eh, iya. Wa'alaikumsalam," jawabku sedikit malu sembari membetulkan jilbab juga posisi berdiri ku.
"Ailaa, ya?" tanyanya memastikan.
_Ya Allah, suaranya._
"Hmm, iya. A-aku Ailaa ... kenapa? A-apa ada perlu?" tanyaku sedikit gugup.
"Oh, nggak. Selesein aja dulu, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan sama kamu," jelasnya.
"Tentang apa, yah?" tanyaku sedikit penasaran.
"Nanti aku ceritain, selesein aja dulu. Nanti kabarin, ya. Oke? Assalamualaikum," ucapnya seraya pergi meninggalkan ku.
"Wa'alaikumsalam."
Dia adalah Aruul, laki-laki yang selalu dibanggakan oleh Ninis. Laki-laki yang tidak pernah lelah dia ceritakan padaku dan teman-teman lainnya.
Ku amati setiap langkah kakinya, dia sempurna, tiada kurang suatu apapun. Tutur katanya yang sopan menunjukkan bahwa dia lelaki yang baik, sangat istimewa.
"Astagfirullah, Ilaa. Kamu mikir apa, sih. Dia milik sahabat mu," cicit ku pelan ketika tersadar dari pikiran yang entah menuju ke mana.