Sebuah lembaga pernikahan yang solid selalu membutuhkan kerjasama dari suami istri yang terlibat di dalamnya, selain cinta kasih yang menyatukan mereka. Apalagi bila ada persoalan yang menghadang dan mengancam keutuhan lembaga pernikahan tersebut. Itulah yang sedang dialami Adis (Adista) dan Juna (Arjuna). Setelah menikah selama empat tahun mereka baru mendapatkan momongan, seorang anak perempuan. Cobaan pun datang saat buah hati mereka mengalami hambatan dalam tumbuh kembangnya. Mereka berdua pun tergagap-gagap, berusaha mengatasi permasalahan yang tiba-tiba saja bermunculan. Persoalan yang bukan hanya berasal dari dalam rumah tangga mereka, namun juga berasal dari luar yang menyangkut karir dan orang-orang terdekat yang berinteraksi dengan mereka berdua. Permasalahan yang membuat hubungan suami istri jadi dingin, sedingin tiupan angin di musim penghujan. Mampukah Adis dan Juna mengatasi persoalan mereka, sekaligus mempertahankan kehangatan cinta mereka yang semakin memudar?

Tiga belas tahun berumah tangga, Anyelir merasa hubungannya dengan Banyu, sang suami, mulai hambar. Kesibukan mengurus kebutuhan rumah tangga dengan tiga orang anak telah menyita sebagian besar waktu dan energi mereka untuk bisa menikmati kebersamaan. Padahal ibu mertua Anyelir masih mengharapkannya bisa memberikan cucu lelaki. Tiga belas bagi Anyelir adalah angka sial. Dulu, saat berumur tiga belas tahun, ia pernah mengalami sebuah peristiwa menyakitkan. Kini, berbagai masalah pun beruntun menimpa pernikahannya yang tengah memasuki usia ke tiga belas. Mampukah Anyelir bertahan?

Tiara dan Hilman kehilangan keharmonisan dalam rumah tangga mereka. Pekerjaanlah yang telah memalingkan cinta dua insan ini. Lantas, apakah mereka harus melepaskan pekerjaan atau membiarkan biduk rumah tangga yang masih seumur jagung itu kandas? "Setidaknya aku pernah berusaha mengembalikan cinta yang termakan kesibukan kita." Tiara membela diri. "Sedangkan aku sudah berusaha mewujudkan harapanmu." Hilman pun tidak mau kalah. Siapa di antara mereka yang sungguh-sungguh mempertahankan pernikahan? Atau mereka hanya berusaha mempertahankan posisi dalam pekerjaan masing-masing? Workaholic oleh Puing Pahing #DRC_2021

Rachmeida Sita dan Muhammad Hanif adalah pasangan yang sudah menikah selama 15 tahun. Mereka cocok dalam banyak hal, tetapi ternyata ada juga lubang dalam hubungan mereka. Semua berkaitan dengan visi pernikahan mereka. Saat ada perasaan bahwa mereka gagal memenuhi visi itu. Anak-anak yang berbuat ulah dan kalah berprestasi dengan anak orang lain, suami yang menyerahkan urusan rumah tangga hanya pada istri, istri yang mulai lelah dengan segala perannya. Lalu, ketika ada sebuah peristiwa memberi kesempatan kepada mereka untuk menengok kembali target-target dalam hidup mereka, apakah hubungan keduanya juga berubah? Akankah Sita dan Hanif kembali mengingat awal pernikahan mereka dan janji untuk mencapai tujuan pernikahan bersama-sama?

Bagi Ester, kehadiran anak akan mampu mempererat hubungan keluarga. Jadi, ia berencana mengikuti program kehamilan. Namun, Ester justru menemukan bukti bahwa Edwin, suaminya, sudah memiliki anak dari pernikahan sebelumnya. Lantas, kenapa Edwin bercerai? Apakah dengan hadirnya anak Edwin dalam hidup mereka bisa menggenapi kerinduan Ester memiliki anak? Bagaimana jika kehadirannya justru menggoyahkan kepercayaan Ester dan Edwin? Bagaimana Ester mempertahankan rumah tangganya? *************** Cerita ini diikutsertakan dalam event Domestic Romance Competition 2021 yang diselenggarakan oleh Nauli Media X KamAksara.

Berawal dari keinginan sang mama ingin melihat Nadira menikah sebelum meninggal dunia. Keinginan itu dipenuhi Nadira dengan Raka, kekasihnya. Pernikahan pun dilakukan secara sederhana. Prasetyo terpaksa menyetujui juga, meskipun sebenarnya tidak. Setelah menikah, akhirnya sang mama menutup mata tuk selamanya. Nadira memilih tinggal bersama ayah dan disetujui Raka. Namun, perlakuan sang mertua yang kejam tidak mengurangi hormat Raka padanya. Nadira tidak.mengetahui semua ini. Suatu hari sang mertua berhasil memisahkan mereka dengan fitnah yang keji. Fitnah yang sangat dibenci Nadira, perselingkuhan. Apakah sang mertua akan menyadari kesalahan yang telah dilakukannya? Apakah Nadira dapat memaafkan kesalahan Raka? Siapa sebenarnya Raka? Apakah mereka mampu bersatu kembali?

Val adalah gadis yatim piatu yang harus kembali ke kota asalnya, sebuah kota kecil yang konservatif, untuk menikah dengan calon walikota yang juga putra seorang tuan tanah yang angkuh dan arogan, untuk menggantikan sepupunya yang kabur karena tidak sudi dijodohkan dengan pria itu. Val yang berutang budi kepada pamannya setuju untuk menikah karena berharap bisa memajukan kaum perempuan di kotanya seperti RA Kartini. Namun, keinginannya ditentang oleh mertua dan para warga yang memiliki pengaruh besar di kota itu, sehingga Val harus membujuk suaminya agar mau mendukungnya. Sayangnya, Val tidak punya hak untuk mengatur suaminya, kecuali jika dia melahirkan seorang putra yang bisa menjadi ahli waris atas tanah di daerah tersebut. Mampukah Val membujuk suaminya yang dingin agar mau tidur dengannya, dan memiliki anak bersama, atau dia harus rela seumur hidup menjadi patung pajangan di rumah mereka?

"Kamu bisa Apa?" Pertanyaan sinis Surya dijawab enteng oleh Murni, " Aku bisa apa saja, Mas." Bertahan dalam kondisi perekonomian rumah tangga yang sedang pailit karena Surya di-PHK bukan sebuah pilihan yang mudah bagi seorang Murni. Dia merasa terpanggil untuk membantu suaminya dengan membuka olahan susu segar. Akan tetapi niat baiknya selalu ditentang oleh Surya. Karena menganggap itu melukai harga dirinya sebagai kepala keluarga. Hal ini menyebabkan hubungan rumah tangga mereka yang semula harmonis, mendadak menjadi dingin dan kaku. Masalah sepele bisa memicu pertengkaran yang hebat di antara mereka berdua. Bagaimana Murni bisa melewatinya?

Kini impiannya memiliki toko roti menjadi kenyataan dan perkembangan Moema Bakery benar-benar menjadi kebahagian Alma yang sempat merasa kehilangan gairah akibat keguguran saat tahun pertama pernikahannya. Namun, setelah memasuki tahun keempat pernikahan dengan pria yang paling baik menurutnya itu, Alma kembali merasa hampa. Sindiran keras mertua yang menyakiti hati, omongan kerabat yang siap merobek helai kesabaran membuatnya kembali merasakan frusterasi. Dia sangat mencintai Dewa, tetapi Alma merasa hanya dia yang tengah berjuang untuk kembali memiliki sang buah hati. Di tengah perjuangan mengembangkan Moema Bakery dan melakukan sejumlah pemeriksaan kehamilan, Alma merasa ragu terhadap Dewa, pria yang selalu mendampinginya itu. Dia ragu apakah kini perasaan mereka masih sama? Apakah Dewa sudah tidak menginginkan keturunan dari Alma? Ps: Bijaklah memilih bacaan ;)