Jika boleh, Renjun ingin bertahan lebih lama. Tapi rupanya, Tuhan lebih menyayanginya. note: my first fanfiction🏃

Tentang dia si pecinta sastra, penyuka hujan dan pengagum senja. Tentang dia yang mengajarkan bagaimana cara menyikapi sebuah luka. "Ra, perpisahan ataupun kehilangan itu adalah suatu hal yang wajar. Semuanya yang berawal pasti akan menemukan akhir. Entah itu berakhir dengan cara yang seperti apa, kita juga nggak pernah tau. Nggak ada yang tau takdir Tuhan, Ra. Kita harus bersyukur untuk menerima dan ikhlas untuk menjalani semuanya. Karena hidup itu enggak akan selamanya bahagia dan sebaliknya, hidup itu nggak akan selamanya untuk bersedih. Paham kan?" "Sekarang aku paham, ternyata mengikhlaskan tidak semudah apa yang mereka katakan, tidak semudah apa yang aku bayangkan. Saat ini, mungkin aku sedang terjebak antara luka yang begitu dalam. Sekarang aku tau, ternyata Tuhan lebih sayang sama kamu." Tangis dan tawa mungkin pernah dirasa setiap manusia. Karena pada hakikatnya, kita tidak pernah tau bagaimana takdir Tuhan Sang Pencipta. Kita tidak pernah tau bagaimana skenario indah-Nya. Kita tidak pernah tau apa yang terjadi sebelum kita membuka halaman berikutnya. Dan semua itu terangkum menjadi sebuah cerita. Walaupun pada akhirnya cerita akan usai. Tetapi kenangan yang pernah terjadi akan tetap abadi. Dan memiliki tempat tersendiri di dalam hati. Catatan : Hanya cerita fiksi. Jangan bawa ke kehidupan nyata!! Thank you guyss. Happy reading, enjoy❤ Tertanda, nay_btterlife