Sejarah//Sastra//Budaya
8 stories
Paregreg, Senjakala Wilwatikta by ari_imogiri
ari_imogiri
  • WpView
    Reads 14,705
  • WpVote
    Votes 415
  • WpPart
    Parts 27
Cerita fiksi sejarah ini mengambil setting masa Wilwatikta (Majapahit) pasca Hayam Wuruk mangkat yang kemudian timbullah perang saudara yang dikenal dengan Perang Paregreg Arya Wirayuda, seorang bangsawan muda, cucu dari bekas senopati perang Majapahit (Wilwatikta) yang merupakan saudara seperguruan Patih Gajah Mada terseret arus dalam perang saudara antara anak dan menantu mendiang Raja Hayam Wuruk cerita ini dikarang oleh : ari imogiri
SINGASARI, I'm Coming! (END) by an11ra
an11ra
  • WpView
    Reads 2,728,722
  • WpVote
    Votes 361,665
  • WpPart
    Parts 69
Kapan nikah??? Mungkin bagi Linda itu adalah pertanyaan tersulit di abad ini untuk dijawab selain pertanyaan dimana sebenarnya jasad I Gusti Ketut Jelantik dikebumikan. Kurangkah dia berikhtiar? Lalu apa namanya kegiatan blind date yang harus Linda lakoni setiap akhir pekan selama empat bulan, tentu atas prakarsa sang Mama tercinta. Apa juga salah Linda jika hingga saat ini tidak menemukan sosok pria dari pasangan Blind date yang cocok. Giliran Linda merasa cocok malah si pria yang merasa tidak cocok. Apalagi tidak jarang justru pria aneh yang ditemuinya. Walaupun memang kelakuan murid - muridnya jauh lebih aneh. "Mama nggak mau tahu, pokoknya kamu harus ketemu anak temen mama weekend ini. Nggak ada alasan, Titik!!!" "Please Mama, Linda capek, libur dulu deh dua Minggu yaa... yaa... pulang ke Bandung weekend itu bikin darah tinggi, macet parah Mama!" "No... No... No!!!" "Mama... Ah pusing... Linda mending kabur aja!!!" "Ide bagus itu, kalau bisa pergi ke tempat yang Mama nggak bisa hubungin kamu!!! Yang jauh biar kamu sekalian dipecat jadi ASN!" Percakapan antara aku dan Mama yang berjarak sekitar 152 km itu dalam sekejap berubah berjarak ratusan tahun. Aku akhirnya benar-benar berada di tempat yang tak akan terjangkau bahkan oleh Mama. Berada di kerajaan dengan catatan sejarah paling berdarah. Apakah aku telah dikutuk oleh ibuku seperti Malin kundang? Atau karena namaku MALINda Rengganis Puteri, jadi nasib kamipun sama? "MAMA... LINDA MAU PULANG!!!" PERHATIAN!!! Jangan terlalu mempercayai apa yang anda baca. Cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada beberapa kesamaan nama, tokoh, karakter, tempat, waktu dan peristiwa berarti sebagian cerita diangkat dari kisah nyata dalam sejarah.Tidak ada kesengajaan untuk membuat kontroversi tetapi hanya bermaksud sebagai hiburan semata.
PRASASTI by leoviprasetya
leoviprasetya
  • WpView
    Reads 194,381
  • WpVote
    Votes 17,909
  • WpPart
    Parts 68
"Ranggadewa Jnanaloka Ratuning Puranggahu Manggala Jnanawangsa Aben sirna krudating bhuwana Ing kedhaton Purana" Kalimat itu terpahat pada sebuah batu besar di tepi sungai pada tempuran yang mengalir tenang. Namun itu bukan kalimat pemujaan kepada sang raja melainkan sebuah kutukan.
Bumi Manusia by denajeng
denajeng
  • WpView
    Reads 315,991
  • WpVote
    Votes 5,811
  • WpPart
    Parts 35
Quotes dan Sedikit tentang Bumi Manusia. Buku pertama dari Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toeryang. Ada juga info info tentang film terbarunya yang akan diperankan oleh Iqbaal Ramadhan. ( :'v ) Semoga Bermanfaat :)
(1926) Aksi Massa - Tan Malaka by GeraniumNegra
GeraniumNegra
  • WpView
    Reads 33,688
  • WpVote
    Votes 623
  • WpPart
    Parts 14
Bangsa Indonesia yang sejati dari dulu sampai sekarang masih tetap menjadi budak belian yang penurut, bulan-bulanan dari perampok-perampok bangsa asing. Bangsa Indonesia yang sejati belum mempunyai riwayat sendiri selain perbudakan. Hanya aksi massa yang bisa membebaskannya... Ditulis oleh Tan Malaka pada tahun 1926 di Singapura. Sumber: Diambil dari buku "Aksi Massa" terbitan Teplok Press, 2000. Diambil dari Marxist.org Diunggah kesini untuk tujuan pendidikan.
Widji Thukul (Sebuah Catatan Kecil Kebenaran Tak Akan Mati) by Jinggabiru3
Jinggabiru3
  • WpView
    Reads 48,754
  • WpVote
    Votes 3,407
  • WpPart
    Parts 39
Widji Thukul, yang bernama asli Widji Widodo(lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 Agustus1963 - meninggal di tempat dan waktu yang tidak diketahui, hilang sejak diduga diculik, 27 Juli 1998 pada umur 34 tahun) adalah sastrawan dan aktivis hak asasi manusia berkebangsaan Indonesia. Tukul merupakan salah satu tokoh yang ikut melawan penindasan rezim Orde Baru. Sejak 1998sampai sekarang dia tidak diketahui rimbanya, dinyatakan hilang dengan dugaan diculik oleh militer. Catatan: ini hanya sekedar puisinya beliau saja tidak termasuk dari biografi perjalanan beliau melawan era otoriter rezim Soeharto pasca orba untuk buku saya rekomendasikan adalah "NYANYIAN AKAR RUMPUT, WIJI THUKUL: Teka-Teki Orang Hilang, dan AKU INGIN JADI PELURU"
Semaoen - Hikayat Kadiroen (1920) by GeraniumNegra
GeraniumNegra
  • WpView
    Reads 128,113
  • WpVote
    Votes 6,161
  • WpPart
    Parts 8
Jalan hidup Kadiroen, pejabat lokal di pemerintahan Hindia Belanda, berubah setelah dia mendengar pidato Tjitro, seorang tokoh Partai Komunis. Tjitro bicara tentang kapitalisme, perlunya berserikat, serta komunisme. Idealisme Kadiroen sejalan dengan konsep Partai Komunis. Dia pun bersimpati dan mendukung partai itu secara diam-diam. Dia melepas kariernya di pemerintahan kolonial dan menjadi penulis pada Sinar Ra'jat, harian Partai Komunis, bahkan pernah terkena pasal delik pers (persdelict). Novel yang ditulis Semaoen ketika dirinya di penjara pada 1919 ini menunjukkan sosok Kadiroen sebagai borjuis yang menjadi pahlawan karena berupaya memakmurkan kaum tertindas. Selain itu novel ini juga menyelipkan cerita cinta Kadiroen dan Ardinah, istri seorang lurah yang terkena kawin paksa. Romansa mereka menjadi penutup seluruh kisah. --------------------- Sebuah novel klasik pra-Indonesia yang kira-kira ditulis sebelum era Balai Pustaka. Diambil dari Marxist.org, diunggah kesini untuk tujuan pendidikan.
Madilog - Tan Malaka (1943) by GeraniumNegra
GeraniumNegra
  • WpView
    Reads 84,102
  • WpVote
    Votes 1,568
  • WpPart
    Parts 12
Ditulis di Rajawati dekat pabrik sepatu Kalibata, Cililitan, Jakarta. Di sini saya berdiam dari 15 Juli 1942 sampai pertengahan tahun 1943. Mempelajari keadaan kota dan kampung Indonesia yang lebih dari 20 tahun ditinggalkan. Pengantar Penulis pada halaman awal Madilog.