Kim Namjoon itu seorang single parent, punya seorang putri manis yang menjadi tanggung jawabnya. Seberapa pun beratnya kehidupan yang dijalaninya, lesung pipitnya harus selalu terlihat untuk putrinya. Kim Noora adalah hidup dan matinya. Started : 11 September 2018 Published : 12 September 2018 (KST) [Special fanfiction for Namjoon's birthday] Copyright © Vdr_wings 2018

[COMPLETED] - [SUDAH DIREVISI] Setelah kepergian ayahnya, Hyera terpaksa menikah dengan anak sahabat ayahnya. Hubungan mereka agak canggung karena dia itu orangnya agak dingin. Setiap ngomong ke dia, dia selalu pasang muka datar. Ga pernah lepasin muka datarnya. Tapi, Hyera akhirnya bisa lepasin muka datarnya. Itu butuh perjuangan. - Nraesy Start [ 04.02.2019 ]

"Aku ingin punya pacar." "Tidak boleh." "Aku ingin berkencan." "Tidak perlu. Hanya membuang-buang waktu." Percakapan itu bukan hanya sekali di ulang oleh kedua sahabat ini. Ryu Ae Ra dan Kim Nam Joon. Seperti kaset rusak. Percakapan ini diulang-ulang hampir setiap hari. Ini bukan karena Ae Ra benar-benar ingin punya seorang kekasih. Bukan. Alasannya karena dia ingin mendengar penolakan keras Namjoon. Yang tegas namun penuh perhatian. Sesuatu hal yang bisa membuat Ae Ra merasa sangat penting di hidup sahabatnya itu.

[𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍] Kim Namjoon yang merupakan seorang playboy sekolah itu mendadak jatuh cinta pada salah satu gadis berprestasi di sekolahnya. Mati-matian ia berusaha mendekat, tidak peduli bagaimana Han Hyemi-gadis itu, menjauhinya. Berbagai fakta tentang Hyemi diketahuinya termasuk hubungan dengan Kim Taehyung, salah satu siswa populer di sekolah. Hal itu membuat Namjoon semakin tertarik pada kehidupan Hyemi, hingga timbul suatu perasaan lain dalam dirinya. Misteri dibalik kandasnya hubungan Hyemi dan Taehyung yang membuat seorang Kim Namjoon penasaran, hingga taruhan konyol antara dirinya dengan gadis itu yang membawa keberuntungan untuknya. Apakah itu? - Note : Cerita ini belum sempat direvisi, jadi mohon maaf karena PUEBI dan alur masih berantakan🙏🏻 - ⚠️THIS IS FANFICTION⚠️ // Bahasa baku \\

[END] "Aku malah berharap pertemuan pertama ku itu disebuah taman atau tempat yang indah. Bukan malah tempat kotor dan tercela itu," "Seandainya aku tidak bertemu dengan mu, kau mungkin sudah dihabisi oleh para pria hidung belang disana," . . . . . Since 31 Desember 2019