Ini adalah fanfic dari karya aslinya, aku menulis ini untuk menemukan epilog yang kuinginkan sebagai pembaca karena epilog karya aslinya adalah open ending maka aku bisa melanjutkan epilognya. Untuk yang belum baca novelnya sampai tamat sebaiknya jangan membaca fanfic ini karena mengandung spoiler. Aku pikir aku harus memberi peringatan tambahan untuk fanfic kacau ini. Fanfic ini kutulis untuk menangani emosiku setelah membaca ORV, jadi banyak hal yang tidak masuk akal dan benar-benar tidak berkaitan jika dibaca ulang. Jadi, jika mengharapkan fanfic yang menyentuh dan ending atau cerita yang bisa dipahami, disarankan jangan membaca fanfic ini^^... Hehe... Sebenarnya, aku mau membuat versi lain atau revisinya, tapi untuk yang ini tidak akan kuunpublish. Deskripsi : Han Sooyoung perlahan membuka pintu itu dengan harapan putus asa. Bagaimana jika itu harapan palsu? Bagaimana jika hal yang lebih buruk terjadi? Bagaimana jika sekeras apapun mencoba berharap itu mungkin, itu tidak terjadi? Saat pintu itu terbuka, ruangan terang dengan jendela terbuka lebar dan tirai berkibar terlihat. Semua kertas-kertas yang telah dia tulisi bertebaran dimana-mana. Han Sooyoung menyeringai seperti orang idiot lalu melangkah masuk sambil menyaksikan kesimpulannya. [Cerita ini hanya untuk satu pembaca itu] *** Selamat membaca~

Perjuangan Qibo untuk memperoleh cinta dan perhatian dari Pangeran Mahkota Li Kun yang dingin dan bermulut tajam. Qibo, pemuda licik yang tinggal dalam lingkungan rakyat jelata. Li Kun, Pangeran Mahkota yang sepertinya datang dari langit dengan segala kesempurnaannya. Bagaimana Qibo bisa menggapai hati dari Pangeran Mahkota Li Kun?

Kehidupan Lan WangJi dan Wei WuXian setelah kematian Jin GuangYao. Mereka menikah dan membuat rumah kecil di daerah sekte GusuLan yang biasa disebut Pondok Bambu dan memulai hidup bahagia. Untuk beberapa lama, kehidupan damai di dunia kultivasi mulai terganggu lagi. Semenjak sekte Wen telah gugur, banyak bermunculan sekte-sekte baru. Dan untuk kesekian kalinya, perebutan kekuasaan terjadi lagi. Hingga suatu hari, ditengah musim panas yang seharusnya begitu menyengat, tiba-tiba langit berubah gelap gulita dan mulai turun rintik salju. Badai pasir, angin topan dan air yang meluap serta mayat ganas menyebabkan kerusakan. Semua orang mulai dibuat panik. Apa yang sedang terjadi? Dan pada hari itu, Wei WuXian menyadari mungkin yang dikatakan Nyonya Yu memang benar adanya. Ia memang sumber masalah. Wei WuXian adalah nasib buruk, kutukan, penderitaan, dan kegilaan yang tak kunjung usai. Ditengah tekanan yang menghampirinya untuk kedua kalinya, tiba-tiba seseorang yang amat disayanginya pergi begitu saja. Meninggalkan dirinya, hatinya, dan luka yang mendalam untuknya. Dan sekali lagi, ia merasa bawa ia adalah orang yang hidup diatas kehidupan orang lain! 🚫WARNING!! ✳ SELURUH GAMBAR DISINI BUKAN MILIK SAYA. ✳ MOHON MAAF apabila ada kesalahan penerjemahan atau penggunaan nama. Karena disini saya murni menggunakan google dan sebagainya. ✳ Apabila ada yang melihat kesamaan tokoh dan gambar, harap maklum karena saya hanya mengambil di google. ❇ FF ini hanya karangan saya. Bukan translate atau hasil dari merangkum cerita manga dsb. ✳ Author baru. Harap maklum dengan semua kesalahan yang ada. Sekian, Selamat membaca!

Lan Wangji muda tiba tiba berubah 360 derajat. Menjadi lan wangji yang egois dan tidak tau diri. Masih mempertahankan nama sucinya dihadapan para kultivator, Tapi hanya menunjukan sifat gilanya pada wei wuxian. Dia benar benar terobsesi, tidak menyadari bahwa cinta yang dipandang sebagai obsesi ini membuat wei wuxian menderita. Walaupun dia sadar akan hal itu.. Lan wangji yang egois tetap akan meneruskan sifat gilanya. Memangnya kenapa?. Dia punya alasan untuk ini. Wei wuxian dengan kebencian yang begitu besar pada lan wangji tidak menyadari bahwa waktu telah mengubah kebencian menjadi cinta.. Sial, dia sadar di waktu yang salah.. -------------------------- Akhir yang kurang memuaskan. [Gak mau nunjukin semua peringkat ceritanya yang jelas author cuma seneng jadi.. Yang pertama >di tag> Wangxian 3/4/2020]