M E ✍︎ --- ☀️
4 stories
Menjadi Si Yang Katanya Sempurna Itu Melelahkan [END] by PenaNurii
PenaNurii
  • WpView
    Reads 4
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 3
Seorang gadis yang selalu dianggap sempurna, tapi nyatanya menyimpan banyak luka. cover: pinterest
Lulus [END] by PenaNurii
PenaNurii
  • WpView
    Reads 176
  • WpVote
    Votes 27
  • WpPart
    Parts 22
1 bulan menuju kelulusanmu itu bukan hanya hari-hari yang berat untukmu saja, tapi juga untukku. Beribu kekhawatiran dan pertanyaan terus menerus muncul dibenakku setiap mengingat bahwa sebentar lagi aku dan kamu tidak akan lagi sering bertemu. Ketika masa SMAmu berakhir, akankah cerita kita juga ikut berakhir? Note: sebagian momen diangkat dari kisah nyata, happy reading!
Kita, Cinta & Luka [END] by PenaNurii
PenaNurii
  • WpView
    Reads 8,819
  • WpVote
    Votes 944
  • WpPart
    Parts 42
Awalnya semua baik-baik saja. Sebelum Naja mulai menaruh rasa pada Setya, pacar sahabatnya. Berulang kali berusaha melupa, tapi semesta selalu saja mempermainkan rasa yang ada. Hingga ... saat waktu itu tiba, dimana Setya mulai membalas perasaan Naja, Naja sangat bahagia. Sampai Naja tidak sadar bahwa dia tengah menciptakan luka. Luka untuk dirinya, orang-orang terdekatnya dan mungkin juga ... untuk kamu. Namun, cerita ini tak hanya berputar sampai disitu. 𝗡𝗼𝘁𝗲: Quotes dan isi cerita ini murni hasil imajinasi saya sendiri. Jadi, bila ingin menggunakan kata-kata di cerita ini untuk kepentingan pribadi tolong disertakan sumbernya. DILARANG MEMPLAGIAT! 𝗙𝗬𝗜: Tokoh yang bernama Naja di cerita ini adalah perempuan. Cover: Pinterest
Janji Si Anak Laki-Laki by PenaNurii
PenaNurii
  • WpView
    Reads 113
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 1
C e r p e n "Belajar yang benar! Orang seperti kita tidak boleh malas karena kalau malas nanti kita selamanya akan terus diperbudak oleh orang lain." Sang Ayah mengusap puncak kepala putranya. "Oke, Pak. Aku janji bakalan selalu rajin belajar seperti pesan Bapak." Si anak lelaki tersenyum sumringah. "Nanti pulang sekolah Bapak jemput aku, 'kan?" "Insyaallah, Nak."