aku mengenal seorang pria yang bernama (A) aku dekat dengannya karna pekerjaanku yang ada sangkut pautnya dengan bisnis usanya ( yaitu percetakan) , kami bertemu dan menyapa karena waktu bukan tidak mungkin keakraban tidak terjalin karna pepatah Jawa mengatakan ( TRESNO JALARAN SOKO KULINO) kami sempat dekat tapi aku menjauh karena dia sedang bersama sese"orang, aku melihatnya dengan dua bola mataku, tapi dia hanya menatapku lalu pergi dengan perempuan itu, seketika sesak dadaku ingin berontak pada siapa karna aku hanya berhak cinta bukan untuk memiliki terkadang perasaan cintalah yang menjerat kita dan terkungkung didalamnya kayu tak berdaya entah cinta kah yang tak adil atau kita manusia yang bucin terlalu cinta hingga lupa jika telah menjadi budaknya aku mencintaimu juga selintas waktu sangaaaatt... rindu, jika memang benar kau pernah cinta padaku seharusnya hatimu tak kan beku, padamu yang dulu aku temui diawal ultahku 9 Juli 2019 akhir diawal ku mulai bekerja disitu lah aku menjumpai debar jantungku karna dirimu satu puisiku untukmu (aku mencintaimu dalam diam) kukira kau rumah dimana aku bisa bersandar dalam peliknya godaan buaya, ternyata kau hanya gubuk yang dimana aku .. hanya bisa, berteduh semusim saja.. dulu kau katakan rindu padaku lewat media (whatsap).. dulu dimataku kau adalah Rama yang menganggapku shinta.. yang begitu berharga dan bernilai dimatamu... kini aku bagai ranting lapuk yg sudah bertahan saat musim hujan, dan harus kokoh di musim kemarau, Entalah... kini air mata tak berharga lagi... mengapa? karna dirimu tak melihatku dengan mata lagi... tapi dengan ke egoisan, gengsi, pula tidak kesepadanan... kukira kau dermawan ternyata kau dhuafa dalam cinta... kau tak pernah melihat ketulusanku.. aku selalu menunggumu.. walau aku pernah pamit, karna terlalu perih tertusuk oleh cintamu. (untukmu yang kusayang blaa ,.. bla blaa ku)