Draco Malfoy has been sentenced to spend an entire year in the muggle world, without his magic. He will be taught how to live like the muggles do by the one person he hates more than any other, Hermione Granger. But times have changed and no one is the same after the war.

Draco mencintai putranya lebih dari apapun di dunia ini. Jadi ketika mantan istrinya berencana untuk merebutnya, Draco meminta tolong orang yang paling ia benci. Haruskah Hermione membantu pria yang paling ia benci sedangkan nasib dan hidupnya yang menjadi taruhan? =========================== Author disclaimer: All Harry Potter related characters, places and themes belong to J.K. Rowling, Bloomsbury and Scholastic Translator disclaimer: I only translate into Bahasa. Nothing to do with me for story nor characters. All things related to J.K Rowling and Countess of Abe. Wrong and error translations may be found. Do not hesitate to correct me! Cover: https://www.deviantart.com/dralamy/art/Granger-Malfoy-Family-834420987 Find the original version: https://www.fanfiction.net/s/3878384

Author By : BittyBlueEyes Penerjemah : dragonjun Sinopsis: Dua tahun setelah perang, anak kecil asing tiba-tiba mendatangi the burrow. Kedatangannya sendiri sangat mencenangkan, tetapi berita yang dia bawa tentang perang yang akan datang membuat dunia berguncang. Tentang Hermione, setelah perang hidup tidak akan menjadi sama. PS : Beberapa chapter di privat ya ^_^ ~Happy Reading~

All You Want by SenLinYu Dramione A/B/O. Tahun Kedelapan di Hogwarts seharusnya menjadi tahun milik Hermione. Dan memang demikian, tidak seperti yang ia harapkan.

STORY BY BEX-CHAN Ron dan Harry mencari Horcrux, sedangkan Hermione tinggal di dalam kastil Hogwarts untuk membantu anggota Orde menyelamatkan siswa lain. Draco dipaksa tinggal di Hogwarts oleh Snape yang telah berjanji akan menjaganya dan dia tidak boleh meninggalkan ruangannya; ruangan Granger. Hermione adalah salah satu murid yang percaya informasi tersebut, jadi dia dan Malfoy berbagi tempat kecil yang sama, dan Draco mencoba untuk menghindar dari keadaan yang mengharuskannya untuk berbaur dengan Darah-lumpur. Sesuatu mulai untuk memberi...

Jika saja malam itu Draco langsung ke asramanya untuk pergi tidur Jika saja saat itu ia tak iseng membuntuti Hermione Granger yang bertingkah aneh lalu masuk ke toilet Moaning Marty di tengah malam Jika saja ia tak melakukannya Jika saja... Maka semua kegilaan ini tidak akan terjadi. "Hermione, kenapa tongkat Malfoy ada pada mu?" "Draco, kupikir kau tercium seperti... Granger?" "Hey ! Berhenti mencoret - coret wajah tampanku, Mudblood !" "Dasar sinting ! Kau yang duluan, Ferret !"

Hermione felt the pounding in her ears again. She would see him for the first time since the Great Hall, gaunt and stricken at the Slytherin table with his mother clutching his arm. She hadn't meant to look for him. Not in the corridors, not beneath the white sheets of the fallen, not on the way to the Chamber of Secrets with Ron, but she was a stupid girl.