Sangsaka01
Amukan Kali menyisakan dunia yang tak lagi dikenali. Dewi terkutuk yang begitu serakah mengambil banyak hal dan menyisakan terlalu sedikit. Hari itu, ketika debu pertempuran akhirnya mengendap, umat manusia berdiri goyah di tengah puing-puing kemenangan yang terasa hampa. Hari akhir telah terlewati dan Kali telah kalah, namun dengan harga yang terlampau mahal. Kemenangan ini terasa seperti kekalahan. Kemenangan ini, jika bisa disebut demikian, terasa lebih pahit dari kekalahan. Manusia mungkin telah berhasil menyelamatkan dunia dari kehancuran total, namun dalam prosesnya, mereka telah kehilangan inti dari kemanusiaan itu sendiri. Menyisakan cangkang kosong peradaban, dipenuhi oleh jiwa-jiwa yang terluka dan harapan yang nyaris mati.
Mayat-mayat berserakan di setiap jengkal bumi, tak membedakan antara pejuang perkasa dan warga tak berdosa. Kengerian perang telah merengut nyawa dalam jumlah yang tak terbayangkan, menyisakan lubang menganga di hati mereka yang selamat. Namun bahkan di tengah kehancuran ini, ancaman baru mengintai di kejauhan, menuntut kesiapan untuk pertempuran berikutnya yang mungkin lebih mengerikan. Menuntut lebih banyak kematian .
Seolah ada kemuliaan dalam pembantaian massal yang baru saja berakhir, dunia memberikan gelar kepada Lintang Agung Semesta Raya. Sosok yang dianggap sebagai penyelamat umat manusia, kini berdiri di puncak kemuliaan. Namun di balik topeng kepahlawanan itu, tersembunyi jiwa sesat yang akan kembali membawa dunia kedalam petaka.