jalilfunny
- Reads 1,309
- Votes 147
- Parts 13
Kenalin, ini Alden. Mahasiswa kedokteran gigi yang mukanya bening kayak ubin masjid baru dipel, wangi White Jasmine-nya bisa kecium dari radius sepuluh meter, dan polosnya bikin orang gemes pengen nyubit ginjalnya. Di tengah kerasnya kehidupan Jakarta, Alden itu anomali; cowok Betawi yang halus, soft spoken, dan hobi ngerengek soal kaos kaki ilang atau kulit kering. Dia kayak kembang melati yang tumbuh subur di tengah tumpukan besi tua, selalu jadi pusat perhatian-dan perlindungan-tanpa dia sadari.
Di garda terdepan pelindungnya, ada Bang Jaya. Kakak kandung Alden yang tingginya 191 cm, badannya segede lemari dua pintu, dan kerjanya mainan oli di bengkel motor custom. Jaya ini mulutnya pedes, hobi utamanya ngerjain Alden sampe adiknya itu manyun lima senti, tapi jangan coba-coba nyolek Alden kalau nggak mau diketok pake kunci inggris. Bagi Jaya, Alden itu aset berharga peninggalan orang tua yang harus dijaga 24 jam, makanya dia rela kerja keras bagai kuda biar adiknya tetep glowing dan nggak ngerasain debu jalanan.
Terakhir, ada Zaki. Tetangga sebelah sekaligus sohib kentel Jaya dari orok. Badannya sebelas dua belas sama Jaya, atletis, gagah, dan idaman cewek-cewek sekomplek. Tapi apesnya, hati Zaki udah kepentok sama pesona polosnya Alden. Terjebak dalam zona "Abang-adekan", Zaki cuma bisa nelen ludah dan nahan serangan jantung tiap hari. Di luar dia keliatan cool dan sangar, tapi di dalem, dia cuma cowok bucin yang rela jadi supir pribadi, tukang ojek dadakan, sampe temen naik bianglala demi liat senyum Alden, sambil diem-diem berharap suatu hari panggilannya berubah dari "Bang" jadi "Sayang".