Seharusnya Siras nggak mudah ketipu sama temennya yang suka ngibul buat ketemuan di taman deket simpang abis pulang sekolah, jadinya Siras pasti nggak bakalan ketemu sama pentolan sekolah tetangga yang gantengnya nggak ketulungan walaupun agak serem. Sialnya lagi, Siras nggak sengaja numpahin jus mangga yang baru dibeli dari uang tabungan ke baju sang pentolan. "Aduh, bang maaf-maaf nggak sengaja" "......." 'Anjirr mati aku!!!' Maaf ya kalo ceritanya udah maestrim kekeke~

Setelah beberapa tahun lamanya sejak kematian Arlan, semua seakan melupakan kepergiannya. Baik Revan, Hengki, semuanya melupakannya. Kecuali paman, bibi, dan Fernando yang sampai sekarang ini masih tetap memikirkan Arlan, bahkan sering mengunjungi Makam Arlan. Tetapi sesuatu terjadi, apakah itu? simak kelanjutan kisahnya ya.... dont copy my story iman saputra

Andra yang kalem tidak pernah membayangkan hidupnya akan di obrak-abrik oleh makhluk mitologi china seperti Gilang. Gilang yang petakilan sejatinya berbanding terbalik dengan dunia Andra yang berjalan bak di sinetron-sinetron hidayah. Mungkin jika di ibaratkan, seorang pangeran yang terjebak dalam kerasnya dunia ini tengah ketiban sial karena berurusan dengan Gilang. Gilang yang kepo dan serba ingin tau Gilang yang pecicilan meskipun notabennya anak nolep Gilang yang tidak pernah sekalipun merasakan tawuran secara nyata Gilang yang seperti ini, menjadi musibah terbesar dalam hidup Andra.