Open Pre Order
2 stories
Keyla | ✔ by RafikaHasram
RafikaHasram
  • WpView
    Reads 399,246
  • WpVote
    Votes 20,296
  • WpPart
    Parts 48
(TELAH TERBIT) ~Ku pikir dunia ini sangat kejam. Bahagia hanyalah simbol kepalsuan. Tawa hanya untuk menutup kesedihan. Keluarga ku malah menghakimi ku. Menganggap diriku seorang pembunuh dengan bukti karangan. Apakah masih salah jika ku anggap DUNIA SANGAT KEJAM? Nah gimana tuh, penasaran? Kuy, berkelana di dunia Keyla Putri Wijaya. Di jamin nggak bakal nyesel wkwkk. Ok see you:)) Amazing cover by @authorBle
Kesempatan Kedua  by Yuyun_erlina
Yuyun_erlina
  • WpView
    Reads 1,353,706
  • WpVote
    Votes 78,890
  • WpPart
    Parts 68
15+ Pernikahan yang Alena mimpikan, tak sesuai dengan apa yang ia harapkan. Perjodohan yang konyol merusak harapan Alena untuk hidup bahagia bersama sang suami. Kedua orang tuanya bersepakat untuk menjodohkannya dengan anak teman sang ayah, yang akhirnya, terjadilah pernikahan itu. Pria yang menjadi suaminya itu bukanlah tipe suami yang pernah Alena bayangkan dan harapkan. Pria yang menjadi suaminya itu jauh beda dari tipe suami idamannya, sungguh, mempunyai seorang suami yang dingin dan pemarah adalah kenyataan buruk yang harus ia terima. Mau tidak mau, suka tidak suka, ia harus juga menerima takdir yang sudah Allah berikan. Tidak hanya Alena yang menjadi korban keegoisan orang tuanya, Adiknya juga menjadi korban. Adiknya juga bernasib sama, harus menerima perjodohan itu, yang menyeretnya kedalam rumah tangga yang tidak di inginkan. Mampukah mereka bertahan dengan pernikahan mereka? Mampukah mereka meluluhkan hati suami-suami mereka dan mengubah pria itu menjadi suami idamannya? .... "Saya ingin menikah" Tiba-tiba tanganku terhenti untuk mulai menyuapkan nasi kedalam mulutku. Lama terdiam, aku mulai menyantap makananku, berusaha untuk tidak peduli apa yang dia ucapkan tadi. Dia terdiam sambil menatapku yang tidak peduli, dan aku menyadari hal itu. Setelah lumayan banyak nasi yang masuk ke dalam perutku, aku menghentikan makan ku. "Minggu depan kami akan menikah" ucapnya lagi Hatiku terasa sakit mendengar kabar itu, hal buruk kembali menimpaku. Harus kah aku seperti Mama yang mau tidak mau di madu? Sungguh, aku tidak ingin hal itu menimpaku, namun aku harus bagaimana lagi, aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku tidak bisa mencegahnya, aku tidak mampu protes, bukankah dia mampu? Sangat mampu, bahkan beristri tiga pun dia mampu. "Menikahlah dan ceraikan saya!" ucapku sambil beranjak dari kursi. Aku melangkah pergi meninggalkannya sendiri.