Arland selalu memilih untuk mengalah demi Rachel, kekasih yang begitu ia cintai. Namun, hatinya perlahan terasa sesak ketika Rachel lebih sering menghabiskan waktu bersama sahabatnya, Farel, daripada dengannya. Di balik sikap sabarnya, Arland sadar bahwa ia terlalu sering memendam perasaan sendiri. Yang ia inginkan sederhana, sedikit waktu berdua dengan Rachel, sekadar merasakan hangatnya kebersamaan. "Boleh nggak aku minta waktu kamu sebentar aja? Boleh nggak sekali-kali kamu berjuang buat aku? Boleh nggak sekali-kali kamu yang ngertiin perasaan aku?" Sebuah kisah tentang cinta, pengorbanan, dan pertanyaan yang tak pernah terucap dengan lantang. Sampai kapan Arland harus terus mengalah, dan kapan Rachel akan benar-benar menyadari perasaan tulusnya?