pureust
- Reads 1,878
- Votes 218
- Parts 21
Keputusan untuk berhenti di dunia musik, sudah lama Renjun pikirkan baik-baik. Namun keraguan melanda tiap ujung hati, tentang respon apa yang harus dia berikan nantinya di depan semua orang.
Sambil berkhayal tentang kemungkinan yang akan dia hadapi, kejadian yang telah lama tersusun rapi di dalam lembaran takdir, akhirnya menimpa Huang Renjun.
Detik maupun semesta sengaja bertubrukan, mencampur-aduk urusan keduanya. Garis takdir yang semula tidak sejalur, kini menjadi sebuah benang tidak kasat mata yang berkesinambungan.
Seolah-olah, sang takdir memang sengaja mempermainkan mereka berdua.
Saksi yang menonton hal tersebut berupa tusukan daging ayam, botol susu pisang dan stroberi yang telah terbuka, juga kemeja flanel kuning kesayangan Renjun.
Mau ataupun tidak, bagi Renjun maupun perempuan tersebut, menjalani susunan skenario takdir untuk mengecoh keduanya adalah pilihan terakhir.
Tinggal tunggu sang waktu, memulai pertunjukan utama yang terdapat klimaks di dalamnya. Bagaikan bom waktu yang tidak bisa dideskripsikan kapan bisa meledak.
Di saat hal itu terjadi, Renjun teringat sebuah kutipan lagu yang pernah dia dengar,
"This is a modern fairytale, there's no happy ending."
[non-au, ©pureust]