Di bawah cahaya lampion yang mereka lepaskan bersama, Hanna dan Jayden pernah mengikat sebuah janji sederhana: kelak, saat mimpi masing-masing tercapai, mereka akan bertemu lagi. Namun waktu berjalan, jarak memisahkan, dan kenyataan menyimpan rahasia yang lebih kejam daripada sekadar perpisahan. Apakah cinta pertama hanya akan menjadi kenangan yang tak pernah kembali? Ataukah lampion itu benar-benar sanggup menemukan jalannya menuju langit yang sama?

Tidak perlu terlihat agar dibilang hebat karena setiap orang sudah hebat untuk dirinya sendiri!!! **note kesukaannya ANA** katanya dia suka hujan,tapi nyatanya dia menangis katanya dia suka malam,tapi nyatanya dia cuma terdiam katanya dia suka keramaian,tapi nyatanya dia sendirian katanya dia suka makan,tapi nyatanya badanya kurus katanya dia suka jujur,tapi nyatanya banyak cerita gelap katanya dia suka aku,tapi nyatanya dia pergi **note kebohongan ALLAN** bohong jika aku bilang bahwa aku tidak jatuh cinta dengannya bohong jika aku bilang bahwa benci dengannya bohong jika aku bilang tidak suka dengan kehadirannya bohong jika aku bilang tidak suka dengan suaranya bohong jika aku bilang tidak suka dengan pelukannya bohong jika aku bilang tidak suka dengan tingkahnya bohong jika aku bilang tidak suka merindukanya bohong jika aku bilang tidak menginginkannya kembali **note FAKTA ANA dan ALLAN** -faktanya mereka saling membutuhkan-