𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐂𝐎𝐏𝐘 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! Rank #1 gay [2021.10.23 | dari 21,8k cerita] Rank #1 lgbtina [2021.11.07 | dari 233 cerita] Rank #2 rainbowpride [2022.05.30 | dari 146 cerita] *** Akibat insiden ketidak sengajaan yang diperbuatnya. Arman Aldiana Samudra, seorang pria dengan perawakan tubuh agak pendek itu harus berurusan dengan pria tinggi dari Korea. Akibat insiden tersebut Arman diharuskan untuk menandatangani sebuah perjanjian dengan pria Korea itu. Arman mulai bertingkah aneh, bahkan terkadang bisa melakukan suatu hal di luar akal sehatnya. Apa sebenarnya yang terjadi kepada Arman? Sanggupkah Arman untuk menjalani perjanjian anatara dirinya dan pria Korea itu di saat sesuatu dalam dirinya mulai ada yang berubah? ▪︎■▪︎■▪︎ 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆! Cerita ini mengandung unsur kekerasan, kata-kata kasar, dan aktivitas seksual. Jadi, sebagai pembaca yang baik pilih lah bacaan sesuai dengan umur dan kriteria kalian. Karena cerita ini dibuat khusus untuk para fujoshi, fudanshi, sampai dengan yaoi. UNTUK HOMOPOBIC SEGERA MENJAUHI LAPAK INI! ___ Mulai : 09 Juni 2021 𝐒𝐀𝐉𝐀𝐍𝐆𝐍𝐈𝐌 | 사장님 ©Yeosoohi29 2021

Intinya ini cerita tentang perselingkuhan, di mana si cowo ini pacaran ama selingkuhan cewe nya. brarti si cowo pacaran sama cowo dong? iyapp!! ini cerita lgbt, jadi yang ga suka boleh skip aja. Dan buat yang di bawah umur, gua saranin buat out aja ya dek dari cerita gua. walaupun mungkin ceritanya ga bagus, tapi gua ga ngebuat/nyaranin ni cerita buat lu baca ya dek.

( Republished ) "Gue suka sama pelangi." "Kenapa?" "Karena indah," jawab Arie singkat sembari memotret lengkungan pelangi. "Menurut elu sih iya. Tapi gue nggak suka sama pelangi." "Hah? Baru kali ini gue ketemu dan dengar orang yang nggak suka pelangi. Aneh elu! Kenapa?" "Gak suka." "Iya, kenapaaa???" Mario terdiam sejenak. Mulutnya terbuka siap untuk menjawab. "Uhm, ada alasannya. Tapi gue gak bisa jelasin. Rumit." "Halah!" "Gak selamanya pelangi itu indah." "Pelangi selalu indah." "Bagi elu sih iya. Tapi lain menurut gue. Dengar kata pelangi, gue pasti merasa..." Mario menggantung kalimatnya. "Merasa apa?" "Merasaaa... Gak senang." "Justru pelangi itu bikin gue senang. Nyaman dan dramatis banget tiap liat pelangi." "Karena elu beda sama gue." "Emang kita bedalah!" Mario tertawa lirih. Kalo Pelangi itu bukan simbol LGBT, mungkin bakal lain ceritanya. Gue gak bakal membenci pelangi, desis Mario.