awkarinaa11
- Reads 19,037
- Votes 25
- Parts 4
"Kamu yakin, Mawar?" Tanya Davin penuh hasrat.
Mawar mengangguk pasrah. Tangannya menggapai tangan Davin dan membawanya memasuki ruang diantara kedua pahanya. Membuat Davin merasakan betapa basahnya milik Mawar. Dan terasa begitu menyenangkan berada di sana. Kemudian jarinya bergerak masuk ke dalam menyelubung bersembunyi di sana, membuat lenguhan merdu keluar dari mulut Mawar.
"Ah Davin, kau tahu itu sangat menyiksa."
Perlahan Davin bergerak ke bawah kemudian menyelundupkan wajahnya di selangkangan Mawar. Lalu, bibirnya menyentuh bibir vagina Mawar yang basah. Davin begitu menikmatinya, begitu pula Mawar.
"Ah, what the fuck!"
Lidah Davin begitu liar di dalamnya. Tangannya tak hanya diam. Dengan lembut meremas payudara mungil milik Mawar .
"Ahh Davin, Davin."
"Iya sayang, aku di sini, aku gk akan pergi."
Davin membenarkan posisinya sejajar dengan Mawar lalu menciumnya lembut, perlahan miliknya menghantam bibir vagina Mawar.
"Ahh, kamu sangat nikmat, sayang" Davin mencium leher Mawar dan meninggalkan bekas di sana.
"Drrtrr..Drrttt, terdengar suara handphone berbunyi.
"Ahh sialan, siapa yang menelepon?" Saat Davin hendak mengambil handphonenya ia terjatuh dari tempat tidurnya.
bughhh
"Awhh" Tiba-tiba Davun tersadar bahwa semua ini hanyalah mimpi.
Ini adalah kali pertama ia memimpikan Mawar, sahabatnya sendiri.
Davin tampak kecewa. Ia benar-benar menginginkannya.
***