💚 💚 FOLLOW SEBELUM MEMBACA💚 💚 Panji adalah sosok laki-laki yang selalu menepati ucapannya. Dia selalu berpihak pada apapun yang menurutnya benar. Dan dia akan berusaha mengubah apapun yang menurutnya tidak benar. Salah satunya Perempuan perokok pertama yang temuinya di sekolah. Dia bertekad akan membuat perempuan itu berhenti merokok. Setidaknya tidak di wilayah sekolah maupun saat dia mengenakan seragam. Namun siapa sangka, kalau ternyata tekadnya itu malah menuntunnya untuk menyelami kehidupan perempuan itu. Akankah Panji beranjak naik ke permukaan dan lari? Atau akankah dia menyerahkan dirinya secara suka rela untuk menyelam lebih dalam lagi? Atau bahkan Panji membiarkan dirinya tenggelam dan melebur dengan gelapnya dunia perempuan itu? Temukan jawabannya dalam cerita ini. ⭐ ⭐ Budayakan vote sebelum membaca ⭐ ⭐ [Penggunaan karakter visual tokoh dalam cerita fiksi ini bukan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan, tetapi semata-mata untuk kecintaan penulis terhadap sang idola] Pict from Pinterest Created by Kavilyan [7 Maret 2022-Selesai]

Aku terkekeh seraya mengaduk es serut ku. "biar lo fokus ujian" jawabku. "tapi enggak gitu juga dong Bi. Itu mah sama aja gue nambah ujian namanya" "ya bagus dong, hidup itu enggak asik kalau enggak ada ujian" ujar ku asal. 'tapi ujian itu enggak asik kalau tentang elo' sambung batinku. Affan meminum es serutnya, kemudian menatap ku dengan senyum di wajahnya. "Tapi Bi, hidup itu enggak asik kalau enggak ada lo" [Penggunaan karakter visual tokoh dalam cerita fiksi ini bukan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan, tetapi semata-mata untuk kecintaan penulis terhadap sang idola] Pict from Pinterest [17 Desember 2021-6 Maret 2022] Created by Kavilyan

All about my memories at school too sweet to be forgoten 😊 Judul sebelumnya GABUT Enjoy!! Created by Kavilyan

Netta mengerjapkan kedua matanya. Mencoba mencerna kalimat yang baru saja dilontarkan oleh laki-laki yang duduk di sampingnya itu. Kali ini, jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya. Netta menundukkan kepalanya. Menatap tangannya yang masih di genggam laki-laki itu. Perlahan namun pasti, ia melepaskannya dengan canggung. Tapi laki-laki itu malah semakin mempererat, menahan tangannya untuk lepas. "ya?" tanyanya lagi, dengan senyum manis tercetak di wajahnya, membuat matanya menyipit membentuk garis. Netta berdeham sejenak, lalu menarik nafasnya dan menghembuskannya. Ia menatap laki-laki itu lama. "kenapa? Kenapa gue?" Dalam hati ia merutuki jantungnya yang berdebar semakin kencang dan ia berharap laki-laki itu tidak mendengarnya. Otot tangannya mulai tidak berfungsi lagi, susah sekali untuk menarik tangannya lepas dari genggaman tangan laki-laki itu. Genggaman laki-laki itu sungguh membuat Netta sulit untuk berkutik. Dan sekarang otaknya jadi lambat mencerna kalimat yang di ucapkan laki-laki itu. "karena gue maunya lo" [Penggunaan karakter visual tokoh dalam cerita fiksi ini bukan dimaksudkan untuk merusak karakter asli tokoh yang digunakan, tetapi semata-mata untuk kecintaan penulis dengan sang idola] Pict from Pinterest Created by Kavilyan