Buku ke III Soldier Series The second story of the Garuda team warriors ( Kapten Rasaka Batara Wiratmadja ) "Untukmu agamamu dan untukku agamaku. Aku tidak akan merebutmu dari Tuhanmu, itu janjiku. Karena bagi prajurit, janji itu sumpah pasti." - Kapten Saka. *** Antara adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang, kita tak akan melangkah ke arah yang sama. Kau menuju kiblat arahmu salat, berdoa dalam bangunan berkubah bulan bintang. Sementara aku berjalan sebaliknya, aku melangkah pada sebuah bangunan berlambang salib agung. Jum'at adalah harimu, Minggu adalah hariku. Aku menyembunyikan simbol agama yang melekat pada leherku di balik baju tiap kali bertemu, sementara simbol agamamu terlihat jelas lewat peci putih nan suci. Kamu mengangkat kedua tanganmu saat berdoa, aku mengatupkan seluruh jemariku ketika meminta. Kami berbeda, namun dia membuatku jatuh cinta. Dan aku tidak mengerti mengapa aku begitu nekat melawan restu semuanya. Mungkin karena... "Karenamu, aku menemukan Tuhanku." - Diandra

Skuel dari "Jika Tidak Denganmu. Maka Tidak Dengan Orang Lain [Season 1 & 2]" "Selain Ayah Rafiz dan Gasendra, tidak ada laki - laki lain lagi yang aku cintai" Nayara Maheswari Sutirto. "Nayara? Dia perempuan gila.." Gasendra Bayanaka Wijaya

Yogyakarta, 1988. Di antara bau tanah sehabis hujan, deru Vespa tua berwarna biru tua, dan lampu-lampu jalan yang redup-Saujana, gadis 18 tahun, bertemu Bumantara, perwira muda TNI AU yang baru ditempatkan di Maguwo. Mereka bertemu tanpa rencana, di sebuah toko buku kecil di Malioboro, di saat matahari mulai terbenam. Obrolan pertama terasa sederhana, tetapi cukup membuat pikiran terus teringat hal sederhana itu. Bumantara melangkah dengan dharma, Saujana menunggu dengan cita. Waktu tak selalu ramah, tetapi hati tahu arah. "Aku hanya ingin jadi penulis. Siapa tahu, ada yang merasa ditemani lewat tulisanku." Dia menyunggingkan senyumnya. "Kata-kata seperti itu.. Aku rasa sudah berhasil menyentuh hati orang, Saujana."

Anisa Azzahra Zayanah, perempuan asal Malang, menapaki tanah Papua bukan sekadar untuk mengajar, tapi untuk mengabdi. Ia datang membawa mimpi sederhana berbagi ilmu, menjadi arti. Namun di balik pegunungan yang sunyi dan kabut yang setia menggantung, takdir diam-diam menyusun kisahnya sendiri. Di Kalowena, ia bertemu kembali dengan sosok dari masa lalu, teman SMP yang pernah ia sukai diam-diam. Lalu hadir pula seorang komandan yang sikapnya membingungkan, menghadirkan perang batin yang tak pernah masuk dalam rencana. Dan ketika langit Papua mempertemukannya dengan para pengabdi lainnya, Anisa belajar bahwa kedewasaan sering kali tumbuh dari perjumpaan yang tak disengaja. Tanah Papua menjadi saksi bahwa tugas bisa membentuk cinta, dan cinta bisa menguji tekad.

Widuri Swastikajati enggak pernah nyangka tugas jadi guru relawan di Papua justru ngebawa dia ke pusaran cinta segitiga paling absurd: antara Reksa, sahabat seperjuangan yang diam-diam nyimpan rasa, dan Arimba, tentara misterius yang muncul bak badai dan tiba-tiba... jadi suaminya. Semua bermula dari satu insiden. Satu malam yang mengubah segalanya. Satu rahasia yang enggak bisa dia bagi ke siapa-siapa. Tapi gimana kalau rasa justru tumbuh dari hal yang paling enggak diharapkan? Dan di tengah hutan yang sunyi, siapa yang sebenarnya dipilih hatinya? Cinta, pengabdian, dan rahasia yang terpatri dalam sunyi Papua Barat. Karena kadang, yang datang tiba-tiba... justru yang paling sulit dilupakan. [ Seluruh nama tempat, institusi, dan tokoh dalam cerita ini adalah fiktif. Bila terdapat kesamaan nama dengan dunia nyata, itu semata-mata kebetulan dan tidak dimaksudkan untuk menyudutkan pihak manapun. ]

Dikhianati oleh kekasih yang ia cintai-dan lebih menyakitkan lagi, oleh adik tirinya sendiri-Raina Arabella Putri kehilangan segalanya: kepercayaan, martabat, dan arah hidup. Dunia hiburan tempatnya bernaung tak pernah ramah pada perempuan yang jatuh. Dan saat gosip mulai jadi senjata, ia hanya punya dua pilihan: tenggelam... atau melawan. Pilihan itu membawanya pada tawaran paling tak masuk akal-menikah secara kontrak dengan seorang prajurit aktif. Abi, lelaki yang hadir dengan caranya sendiri. Tenang, tertutup, dan terlalu sulit ditebak. Pernikahan ini bukan tentang cinta. Bagi Abi, ini tentang gengsi yang tak boleh kalah dari bayang-bayang masa lalu Raina. Tentang desakan keluarga yang terus menuntut. Dan tentang misi militer yang membutuhkan citra ideal. Dua orang asing, dengan luka dan ambisi masing-masing, terjebak dalam peran sebagai pasangan suami istri. Tapi di balik semua kepura-puraan yang mereka bangun bersama... perlahan tumbuh sesuatu yang nyata. Dan ketika kontrak punya batas waktu, bagaimana jika justru hati mereka yang tak ingin lepas? --- Perhatian: Untuk pembaca diatas 17+ (harap bijak, ya!) Dilarang plagiat, resmi hasil pemikiran penulis.

Jungkir balik dunia Wening.

Pulang ke desa setelah selesai berkuliah di Semarang, Kanaya tiba-tiba dinikahkan dengan pria desa akibat salah paham. Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Kanaya menerima pria tersebut atau justru menolaknya? Kali ini cerita berlatarkan pedesaan. Semoga suka ya!

Hanya sebuah kisah kelabu tanpa warna. Tentang seorang anak yatim piatu yang hidup di bawah naungan sang paman; Kolonel Farhan Dirgantara, salah satu pasukan Kopassus. Fahreza tidak dituntut untuk meraih peringkat satu dalam pendidikan, tetapi ia hanya dituntut menjadi seorang tentara seperti ayahnya. Namun, Fahreza menolak. Ia tidak bisa hidup dalam tempat yang membuat dirinya kesepian. Orang-orang bilang, ayahnya gugur demi ibu pertiwi. Namun, tidak ada kejelasan fakta lain seolah sengaja disembunyikan. Hingga tanpa sengaja kenekatan Fahreza membawa dirinya pergi ke pulau di mana ayahnya gugur dan menemukan sebuah rahasia besar yang belum terkuak. [Prequel Penghujung Nafas]