𝙎𝙞𝙣𝙤𝙥𝙨𝙞𝙨: Di jantung kota, berdiri Lux Vitae Hospital-tempat lahirnya kehidupan dan tak jarang pula menjadi saksi bisu perginya nyawa. Di balik hiruk pikuknya, terdapat satu nama yang selalu membuat jantung para residen berdetak lebih cepat daripada monitor EKG, Dr. Laurent Shanon. Spesialis obstetri dan fetomaternal lulusan Johns Hopkins, dijuluki "Ratu Galak" atau lebih kejamnya lagi, "Nenek Sihir Obgyn", karena kalimat-kalimat tajamnya yang bisa merobek rasa percaya diri hanya dalam hitungan detik. Lalu datanglah Elin Carisia, residen tahun pertama yang tampaknya tidak diberi modul 'tahu diri'. Ekspresinya selalu datar, kalimatnya selalu kosong, dan rasa malasnya... mengancam keselamatan emosional seluruh ruang jaga. Laurent ingin mencoret nama Elin dari daftar residen. Mulut sinis. Sikap ogah-ogahan yang seperti ditarik paksa dari kasur setiap pagi. Elin bukan residen terbaik, tapi dia cukup cerdas untuk bertahan. Akankah Laurent berhasil "mendidik" residen paling menyebalkan yang pernah ia temui? Atau justru Elin yang akan mengubah sang Ratu Galak menjadi sosok yang lebih... manusiawi? ⚠𝐏𝐞𝐫𝐢𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐧⚠ Cerita ini mengandung kata-kata kasar serta unsur LGBT. Jika kalian merasa tidak nyaman dengan konten tersebut, silakan berhenti membaca. Harap dibaca dengan bijak. 𝙎𝙩𝙖𝙩𝙪𝙨 : Coming soon C͏e͏r͏i͏t͏a͏ k͏e͏-4 St͏a͏r͏t͏ : - finished : - ⚠️‼️ 𝘚𝘦𝘭𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘪𝘴𝘪 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘳𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘴𝘪𝘭 𝘬𝘢𝘳𝘺𝘢 𝘢𝘶𝘵𝘩𝘰𝘳. 𝘋𝘪𝘭𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘴 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘭𝘪𝘯, 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘢𝘭𝘶𝘳, 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘶𝘣𝘭𝘪𝘬𝘢𝘴𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘭𝘢𝘯𝘨

seorang dokter muda yang menemukan cintanya lewat pasien yang ia rawat selama ini. pasien yang mengidap sakit yang harus terus ke rumah sakit agar hidupnya tetap berjalan. seiring berjalannya waktu perasaan mereka semakin muncul dan besar. "aku cape,aku gamau sakit". "ada aku." "kita sembuhkan semuanya sama sama." sumpah ini cerita ga nyambung tapi di sambungin sama author. Zee dom zeedel fam ya

pokoknya zeedel kali kali zeedel Zee dom cerita baruu

Adel: "Apapun akan aku lakukan, mati sekalipun aku rela. " Shani: "Maaf karena selama ini Cici di butakan oleh rasa benci, dan ego cici sendiri. cici sadar cici bukan cici yg baik buat kamu.." zee: "Maafkan kaka, Del. kaka terlalu keras padamu. Tolong bertahan, jangan pergi dulu..." Adel: "Aku akan selalu mencintai kalian, meskipun kali ini Adel tidak bisa lagi menemani kalian. Maaf jika aku mengecewakan kalian." "Semoga kalian bisa menemukan kebahagiaan, meski tanpa Adel di sini." Semua keluarga: "Del, kami mohon, maafkan kami... Kami menyesal telah membuatmu {